Kehidupan Ustad Joni bisa disebut benar-benar berbahagia. Seluruh kepentingan yang dia perlukan untuk hidupnya di bumi ini dapat dia penuhi secara mudah. Kegembiraannya komplet karena ada istri elok yang selalu siap melayaninya di dalam rumah. Pasti ada sebuah rasa kangen di antara ke-2 nya jika mereka lama tidak bertemu. Ini karena Ustad Joni kerap berdakwah ke luar kota.
Cersex Hot – Seperti di saat itu, Ustad Joni harus penuhi undangan menjadi pembicara di kota Yogyakarta. Dia harus tinggalkan tempat tinggalnya sepanjang 3 hari. Hingga tinggalah sekarang istrinya di dalam rumah bersama dua orang anaknya, seorang pembantu dan seorang tukang kebun yang namanya pak Ujang yang telah berumur 50 tahun. Hari ¨C hari di mana dia ditinggalkan oleh suaminya bisa dilewatinya normal, karena Ustad Joni telah terbiasa meninggalkan untuk kepentingan cari nafkah.
Terbaru Namun, siapa tahu rupanya bencana sudah mengincar Ummi Kuntum, istri Ustad Joni. Di hari ke-2 saat Ustad Joni ada di Yogyakarta rupanya bencana menerpa istrinya. Malam itu tempat tinggalnya sudah dicari oleh curi yang banyaknya ada tiga orang.
Barisan pencuri ini termasuk barisan pencuri yang populer cukup sadis. Mereka tidak enggan ¨C enggan memakai kekerasan jika korbannya menantang. Gerombolan pencuri ini terbagi dalam Joni, Brewok, dan Kumis. Pimpinan pencuri ini ialah sang Brewok yang memiliki badan cukup besar dan memiliki tubuh gempal. Sang Kumis memiliki badan biasa dan punyai kumis yang unik. Dan Joni memiliki badan cukup gelap tetapi gempal. Muka mereka cukup kelihatan gahar apalagi badan mereka disanggupi tato.
Malam itu sekitaran jam 23.00 mereka mulai berlaga. Dengan memakai baju serba hitam dan tutup muka yang serba hitam mereka mulai berlaga. Saat iu rumah Ustad Joni telah sepi dan kelihatan tenang, karena semua yang tinggal di rumah telah lelap dalam tidur mereka. Gerombolan pencuri ini sukses masuk pelataran rumah Ustad Joni sesudah memanjat tembok pagarnya.
Lantas mereka mencungkil jendela samping rumah. Dengan ketrampilan yang sudah mereka punyai ini bukan sesuatu hal yuang merepotkan mereka. Namun, rupanya tindakan mereka diketahui oleh pak Ujang yang dengar suara menyangsikan mereka. Pak Ujang selekasnya ke arah suara. “Bruuukkk” malang nasib pak Ujang. Pukulan sang Joni pada bagian tengkuknya membuat orangtua ini ambruk tidak sadar diri. Gerombolan pencuri ini juga selekasnya mengikatnya.
Dengar suara yang menyangsikan itu, Ummi Kuntum, istri Ustad Joni langsung terjaga dari tidurnya. Selekasnya dia kenakan hijab besarnya yang warna krem. Malam itu Ummi Kuntum, istri Ustad Joni tidur dengan memakai jubah warna putih yang cukup tipis, hingga BH dan celana dalamnya cukup kelihatan terbuka di luar. Ummi Kuntum, istri Ustad Joni selekasnya ke arah tempat suara ribut. Begitu kagetnya ia saat merasakan tukang kebunnya terlilit tidak sadar diri. Belum dia melakukan tindakan, mulutnya telah dibekap oleh sang Brewok dari belakang. Lantas sang Brewok berbicara
“Jika kamu ingin seisi rumah ini selamat, jangan berteriak dan jangan menantang, memahami???” Ummi Kuntum, istri Ustad Joni juga menggangguk pertanda sepakat. Lantas sang Brewok juga melepas tangannya dari mulut Ummi Kuntum, istri Ustad Joni.
Dengan ketakutan, Ummi Kuntum, istri Ustad Joni berbicara
“Mmmaau apa kalian???” Lantas sang Brewok menjawab
“Kami ingin mencuri rumah ini, ya hitung- kalkulasi sebagai amal lah, ha..ha..ha..”
“Kalian bisa mengambil seenak kalian tetapi jangan kacaukan keluarga dan yang tinggal di rumah ini”, kata Ummi Kuntum, istri Ustad Joni.
“OK..” jawab sang Brewok.
“Tetapi agar semakin aman kamu kuikat dahulu agar aksiku aman. Joni ikat wanita ini”perintah sang Brewok.
“Baik Bos” jawab sang Joni.
“Jangan..jangan..ahh..jangan” Ummi Kuntum, istri Ustad Joni menantang. Tetapi apalah daya tenaga pria itu semakin lebih besar darinya. Dia juga sukses diikat tanganya ada di belakang cagak rumah sekalian.mulutnya ditutup gunakan kain.
Sekitaran 1/2 jam temanan pencuri ini berhasi ambil beberapa barang yang mereka harapkan. Lantas merangkumun segera ingin tinggalkan rumah tersebut. Lantas merangkumun lagi ke arah tempat Ummi Kuntum, istri Ustad Joni diikat.
“Oke terima kasih atas beberapa barang yang sukses kami peroleh. ha…ha…ha…” kata sang Brewok. Saat mereka ingin mennggalkan rumah itu datang – datang sang Kumis berbisik pada sang Brewok
“Bagaimana Bos jika kita cicipi dahulu wanita ini, cukup ia kan elok, putih dan seksi walaupun badannya tertutupi jubah”. Lantas sang Brewok juga melihat Ummi Kuntum, istri Ustad Joni sekalian berbicara lirih “Bisa gagasan mu, mari kita sikat ramai – ramai wanita itu”. Lantas mereka berempat juga kembali lagi ke wanita tersebut. Merasa ada suatu hal yang memberikan ancaman Ummi Kuntum, istri Ustad Joni cuma dapat geleng-geleng – gelengkan kepalanya.
Sang Brewok juga lantas menggenggam dagu Ummi Kuntum, istri Ustad Joni sekalian berbisik ke telinganya”Kamu layani dahulu kami atau bisa terjadi suatu hal pada keluargamu”, lantas tangan sang Brewok menarik penutup mulut Ummi Kuntum, istri Ustad Joni untuk biarkan berbicara
“Jangan pak.. jangan, kamu kan telah ambil semuanya yang kamu harapkan, saat ini pergilah, jangan kacaukan keluarga kami”, kata Ummi Kuntum, istri Ustad Joni sekalian ketakutan.
“Ok kita saksikan kelak siapa yang hendak nikmati”, kata sang Brewok sekalian tangan kanannya meremas payudara Ummi Kuntum, istri Ustad Joni dari kembali jubahnya.”Jangan pak jangan, kumohon jangan”,kasihan Ummi Kuntum, istri Ustad Joni.
“Wah besar dan kenyal penthil nih wanita”, kata sang Brewok sekalian terus meremasi buah dada isri Ustad Joni yang tetap terbungkus jubahnya. Saat sang Brewok sedang mengerjai Ummi Kuntum, istri Ustad Joni, rekan – temannya untuk saat ini cuma menanti.
“Mari sayang cicipilah jangan kau bohongi diri kamu, cicipi saja”, kata sang Brewok.
“Jangan pak jangan, diamkan saya di sini jangan terganggu, jangan pak stop”pinta Ummi Kuntum, istri Ustad Joni sekalian terus berontak. Senang Meremasi bukit kembar Ummi Kuntum, istri Ustad Joni , tangan sang Brewok berpindah ke selangkangan Ummi Kuntum, istri Ustad Joni. Dibelai – belainya selangkangan Ummi Kuntum, istri Ustad Joni di luar. Ummi Kuntum, istri Ustad Joni cuma dapat merengek-rengek tidak untuk terganggu sekalian menggeliat ke kanan dan ke kiri.
Itil V3
Kemudian sang Brewok juga membuka jubah Ummi Kuntum, istri Ustad Jonii ke atas. Kelihatan kaki, betis dan paha Ummi Kuntum, istri Ustad Joni yang putih mulus. Di elusnya paha Ummi Kuntum, istri Ustad Joni. Dan sampai juga tangannya di atas gundukan di bagian selangkangan Ummi Kuntum, istri Ustad Joni. Berhembus hati Ummi Kuntum, istri Ustad Joni saat tangan sang Brewok sentuh memeknya di luar celana dalam putihnya. Di elus elusnya memek wanita berhijab itu oleh sang Brewok. Lama-lama realita yang sebenarnya tidak dapat ditampik wanita berhijab tersebut. Rupanya ia saat ini tidak dapat menampik gairahnya. Perlawanannya sangat kurang kuat. Diam – diam dia nikmati elusan – elusan sang Brewok pada memeknya yang tetap terbungkus celana dalamnya.
“OOouuuugghhhh……” Ummi Kuntum, istri Ustad Joni keceplosan keluarkan erangan kepuasan.
“Wah rupanya kau saat ini bisa menikmatinya, mari sayang mengeluarkan suara – suara rintihanmu.” kata sang Brewok sekalian terus menyeka – seka memek wanita berhijab tersebut. Tidak berapakah lama selanjutnya dia berniat melepas celana dalam wanita berhijab itu, dengan perlahan dia pelorotkan celana dalam wanita berhijab tersebut. Saat sampai mata kaki, dia berbicara
“Angkat kakimu sayang??”, dengan meredam malu tetapi lebih memprioritaskan gairah, Ummi Kuntum, istri Ustad Joni ini juga mengusung kakinya.
“Eh lupa jubah bawahnya belum sempat dilepaskan sayang”, selekasnya sang Brewok melepaskan jubah bawah wanita berhijab tersebut.
“Woooo sangat indah kaki dan memekmu, oke!!!” kata sang Brewok. Sekarang di muka mereka terpajang kaki putih yang dihias gundukan memek dengan jembut tipis yang tercukur rapi.
Selekasnya sang Brewok berlutut di muka wanita berhijab tersebut.
“Cukup renggangkan sedikit kakimu sayang”,pinta sang Brewok. Dengan reflek wanita berhijab itu juga selekasnya buka kakinya. Lantas mulai lidah sang Brewok menjilat-jilati memek Ummi Kuntum, istri Ustad Joni
“Aaaahhhhh…”, rintih wanita berhijab itu saat memeknya untuk pertama kalinya disapu oleh lidah laki – laki. Kepuasan menjulur ke semua tubunya. Lama-lama wanita berhijab ini menggeliat tidak karu-karuan sekalian terus mendesah”aaaahhhh……aaaahhhhh….aaaahhhhh”.
Saat wanita berhijab ini akan capai orgasme, sang Brewok juga melepas lidahnya dari memek wanita berhijab ini. Dengan refleknya, pinggul wanita berhijab ini maju di depan untuk mengincar lidah sang Brewok. Tetapi malang saat sebelum ia capai orgasme, sang Brewok telah berdiri sekalian menciumi bibir wanita ini sekalian berbicara.”Apa kamu merasakan sedap???Kamu ingin kepuasan ini kusempurnakan”
Dengan napas mengincar, wanita berhijab ini berbicara”Iya sedap sekali aaaahhhhhh, cepat masukan kontholmu ke memekku, kelak kalian akan kulayani sepuas hati, cepat, saya sudah tidak tahan kembali..”, kata wanita berhijab tersebut.
“Apa ucapkan dengan keras, kami belum dengar”, kata sang Brewok.
“Cepat masukan kontholmu ke memekku, saya tidak tahan, saat ini saya ialah pelacurmu”.
Lantas sang Brewok menggunting ikatan tali pada tangan wanita berhijab itu dengan belatinya.
“Saat ini mengeluarkan kontholku dan cicipi sesukamu”, kata sang Brewok. Dengan tergesa – gesa, wanita berhijab itu memelorotkan celana sang Brewok dan sekarang terpajang penis hitam yang telah tegang yang kurang lebih memiliki ukuran 20 cm. Digenggamnya konthol sang Brewok dan ditujukannya ke memeknya.
“Bleeesss…” Konthol sang Brewok juga menusuk ke memeknya disertai suara rintihan dari Ummi Kuntum, istri Ustad Joni”Aaaauuuuggghhhhhh… Sedap sekali, mari sayang pacu saya, puaskan saya..” kata Ummi Kuntum, istri Ustad Joni
Mulai sang Brewok menusukkan kontholnya mundur-maju ke memek wanita berhijab tersebut.
“Ahhhhh….aaaaahhhhh….” Ummi Kuntum, istri Ustad Joni terus mendesah kepuasan selang berapakah lama selanjutnya wanita berhijab itu melingkarkan kakinya ke pinggang sang Brewok sekalian mendesah panjang”aaaaaaggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhh…..” Rupanya ia alami orgasme. Karena sang Brewok belum orgasme lantas ia melepas kontholnya dari memek wanita berhijab itu dan memerintahnya untuk mengocak kontholnya dengan mulutnya. seolah tidak punyai malu kembali, Ummi Kuntum, istri Ustad Joni itu juga berjongkok dan memulai mengulum konthol yang belumuran cairan vaginanya.
“aaaahhhhhhh …..sedap sekali kocokanmu sayang, terrruuusss…aaaahhhhh” eraang sang Brewok sekalian menekan – nekankan kepala wanita yang tetap terbungkus hijabnya…”aaaaaahhhhhhh…..”, sang Brewok mendesah panjang sekalian menekan kepala Ummi Kuntum, istri Ustad Joni hingga ketelanlah semua sperma sang Brewok yang sekarang alami orgasme…Selama beberapa saat sang Brewok tidak ingin melepas kontholnya dari mulut wanita berhijab itu, Sesudah senang diapun melepas kontholnya.
“Nach saat ini giliranku” kata sang Kumis yang telah melepas celananya hingga kontholnya yang memiliki ukuran 22 cm terpajang jelas…
“Mari sini saying, saat ini dengan saya”, kata sang Kumis. Ummi Kuntum, istri Ustad Joni juga saat ini berdiri sekalian melepas pakaian jubahnya dan menalikan hijabnya ke belakang…Kini mereka bisa menyaksikan buah dada besar Ummi Kuntum, istri Ustad Joni yang memiliki ukuran 34C yang nyaris tidak muat oleh BH nya…Lalu dari belakang tangan sang Joni melepaskan kait BH nya dan sekarang secara mudah wanita berhijab itu melepaskan BH nya.
Dengan tidak sabar sang Kumis langsung menyantap buah dada Ummi Kuntum, istri Ustad Joni yang sekarang cuma kenakan hijabnya yang ditalikan kebelakang lehernya…
“aaaahhhh……sedot terus mas …..cicipi…..aaaahhhh…”. Sesudah senang menjilat-jilati susu wanita berhijab itu, langsung dia rebahkan wanita berhijab itu ke lantai…Tanpa diminta, Ummi Kuntum, istri Ustad Joni ini segera memperlebar kakinya…Tanpa kesusahan sang Kumis langsung masukkan kontholnya ke memek wanita berhijab ini…
“aaaahhhhhh sempit sekali memekmu, enaaaakkkk”…Si Kumis terus memacunya dari atas…Keringat ke-2 nya bersatu menjadi satu…Ummi Kuntum, istri Ustad Joni ini betul – betul nikmati permainan ini…Ia dapat menyeimbangi pacuan sang Kumis dari bawah.
“aaaahhhhhh…aaaahhhhh saya nyaris keluar Mas…aaaahhhh”, kata wanita itu…”Saya ..aaahhh”, kata sang Kumis…Tak lama selanjutnya
“aaaaahhhhhhhh…..aaaaauuuuggggghhhhh eeeemmmmmmmmmppphhhhh….”, ke-2 nya melenguh panjang rasakan orgasme bersama-sama.
Sang Kumis segera bergulir ke samping Ummi Kuntum, istri Ustad Joni untuk memberi peluang ke Joni…Joni yang dari barusan telah menanti secara langsung kerahkan kontholnya ke dalam mulut wanita berhijab ini…Ia memacunya dari atas…Tampak wanita ini kesusahan menghadapi`tekanan` seperti ini…Tak lama selanjutnya birahi wanita ini telah kembali bangkit dan secara langsung memegang konthol sang Joni dan memerintahnya untuk memasukkan ke memeknya langsung…Tanpa berpikir panjang, Joni langsung menusukkan rudalnya ke memek Ummi Kuntum, istri Ustad Joni…Tapi sayang selang beberapa saat dia telah capai orgasme sekalian memuncratkan spermanya ke wanita berhijab ini.
Sang Brewok yang dari barusan memperhatikan permainan itu rupanya juga paham rupanya diam – diam pak Ujang menyaksikan permainan majikannya itu…Si Brewok juga berbicara”Ok manis, sebagai selingan paling akhir untuk kami dan untuk menuntaskan orgasmemu, saat ini kamu layani pak Tua ini”, kata sang Brewok sekalian melepas ikatan tali pak Ujang…
Dengan gairah yang lebih tinggi, wanita berhijab itu langsung mendekati pak Ujang…Seakan tidak yakin, pak Ujang memelototkan matanya ke badan seksi majikannya yang sejauh ini selalu terbungkus rapat jubahnya yang sesaat lagi bisa ditidurinya…Tanpa berpikir panjang wanita berhijab itu langsung keluarkan konthol pak Ujang dari celananya…Untuk lebih melicinkan konthol pak Ujang yang hendak tembus lubang memeknya, Ummi Kuntum, istri Ustad Joni ini mengulum dahulu sesaat konthol pak Ujang…
“aaaaahhhhhh sedap Bu, terussss”, erang pak Ujang.
Sesudah dirasakan cukup, lantas wanita berhijab itu juga naiki badan pak Ujang dan masukkan memeknya di atas
“aaahhhhh…eeeeemmmmpppppffff”, erang wanita berhijab dan pak Ujang saat konthol pak Ujang masuk ke dalam memek majikannya yang elok tersebut. Pak Ujang rasakan kepuasan hebat yang dirasanya…Majikannya yang sejauh ini dia kira benar-benar alim ini rupanya cukup liar dalam soal ranjang…Majikannya itu terus memacunya dari atas…Tapi pak Ujang tidak ingin kalah, dia lantas mengubah posisi mereka hingga sekarang dia mengontrol permainan…Ia pacu memek majikannya itu sekalian menyepong susunya,
“aaaahhhhh…eeemmmmppppffff…enak sekali pak Ujang terrruuusss”, rintih wanita berhijab itu…
“Rupanya memek ibu sedap sekali…aaahhhh”, kata pak Ujang sekalian terus menggoyangnya dari atas…
“Aaaa….aaaahhhh…..ppaaakk UUjjjaaaang saya nyaris sampai, kita sama – sama keluarnya ya???!!!”, kata Ummi Kuntum, istri Ustad Joni…
“Iya bu saya hamper sampai” kata sang Ujang…
“Eeeeeeemmmmppppffffhhhhh…..aaaaaaaaggghhhh..”, pada akhirnya ke-2 nya alami orgasme bersama.
“Haa….haaa..hhaaa, untung sekali saya ini hari, oke saat ini kita ingin cabut dahulu, terima kasih atas semua Sayang”, kata sang Brewok yang segera tinggalkan rumah Ustad Joni sekalian mencubit buah dada wanita berhijab itu yang di ikuti Joni dan sang Kumis…Malam itu pak Ujang dan istri Ustad Joni melanjutkan persetubuhan mereka sampai pagi…Dan saat ini saat Ustad Joni tidak ada di dalam rumah dapat ditegaskan istrinya akan lakukan persetubuhan satu hari sarat dengan pak Ujang.