Cerita Sex Pengalaman Yang Sangat Paling Terkesan Dalam Melakukan Hubungan Intim

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
19 views

Narasi ini adalah pengalaman individu yang terkesan sekali untuk saya. Cerita ini terjadi sekian tahun lalu. Awalannya berawal pada tengah saat-saat kuliah saya dalam suatu Perguruan Tinggi terkenal di Jakarta. Bukan apa, sejauh ini entahlah mengapa selalu muncul rasa ingin tahu pada diri saya ingin mengutarakan semua yang dulu pernah terjadi dalam diri saya. Secara kebenaran saya berjumpa dengan seorang rekan sekerja dan merekomendasikan untuk bercerita lagi pengalaman saya ini. Terang-terangan saya baru mengetahui ada site seperti ini di Internet.

Cersex Hot – Saya tertarik dan ingin membagikan narasi pada semua pembaca. Mengenai realita yang terdapat dan mungkin umum terjadi disekitar kita. kekurangan dan kelebihan dari isi narasi ini ialah menurut yang saya alami. Terserah apapun itu respon dari beberapa pembaca. Dan perkataan terima kasih saya ke jika narasi simpel ini termuat. Sebutkan nama saya Fandy tapi beberapa teman biasa panggil saya Andy saja.
Cerita dewasa individu yang terkesan sampai menghasilkan kehamilan ke karyawati universitas sampai digugurkan agar dapat ngentot terus-terusan
Baru memulai semester 3 saat duduk dibangku kuliah dahulu (waktu itu umur saya baru 20 tahun). Pertama kali keperjakaan saya terenggut oleh mbak Dewi (salah seorang karyawati XXX di universitas yang sebelumnya sempat jadi pacar saya sepanjang lebih kurang dua tahun). Sejak itu seks untuk saya seakan telah menjadi satu diantara keperluan khusus setiap hari. Saya seakan terjerat dengan keelokan fantasi kepuasan surgawi yang mbak Dewi beri dan sampaikan ke saya.
Jalinan saya dengan mbak Dewi dapat disebut cukup lama , dan malah sampai seringkali menghasilkan kehamilan. Walau demikian mbak Dewi sering kali gugurkannya. Ini terjadi berulang-ulang sampai 5 kali. Edan memang, tapi entahlah mengapa mbak Dewi malah benar-benar nikmati hasil perlakuan saya sepanjang nyaris lebih kurang dua tahun jalinan cinta kami itu berjalan. Saya tidak paham apa itu termasuk sesuatu penyelewengan sikap ataulah bukan. Yang terang setiap terjadi kehamilan dengan senang dia beritahukannya ke saya dan menjelaskan jika saya ialah pria terhebat yang dulu pernah dikenalinya.
Untuk saya sendiripun mbak Dewi ialah segalanya. Walau secara fisik dia lebih tua nyaris lima tahun dibandingkan umurku, tetapi itu tidak jadi beban dan rintangan untuk saya untuk menyayangi dan mengasihinya sebagai seperti seorang pacar. Kuakui saya bukan pria pertama di kehidupan cintanya, tapi itu bukan permasalahan karena saya benar-benar menyukainya. Memang walau dengan sah kami belum menikah tetapi untuk permasalahan seks kami telah melakukan satu bulan sejak pertama kalinya sama-sama kenalan. Bercinta dengannya seolah tidak pernah jemu.
Seks menurut dia ialah sesuatu keelokan yang setiap waktu harus dapat dicicipi. Seperti nasi, 2 atau tiga hari saja kegiatan rutin intim itu terlambat tentu esok harinya mbak Dewi langsung gelisah tanpa argumen yang terang. Jika sudah begitu cuma ada satu obat paling mujarab untuk menanganinya. Menahannya dengan buaian-buaian kepuasan surgawi. Menurut dia saya ialah pria yang paling bernilai dan paling menarik dalam kehidupannya. Waktu itu demikian besar kepercayaan dan hati cinta saya padanya dan kupikir begitupun kebalikannya. Dan tidak pernah tebersit sekalinya di pikiran saya jalinan cantik ini akan usai demikian saja.
Sampai sesuatu saat, kebenaran saya ada sesuatu kepentingan tiba-tiba yang penting dan harus ke Bandung sepanjang nyaris dua minggu. Mbak Dewi melepaskan kepergianku secara berat hati. Dia tidak akan mampu jika kelamaan pisah denganku. Saya sendiri benar-benar mengerti hatinya. Bagaimana juga sejauh ini tidak ada hari tanpa kami lalui bersama. Saya ingin ajaknya ikut serta tetapi itu bermakna dia harus absen kerja. Saya tidak inginkan itu bila dia sampai terkena peringatan apalagi waktu itu saya tidak menyangsikan kesetiaannya.
Tetapi realitanya tanpa sebelumnya pernah kuduga benar-benar mbak Dewi lakukan kekeliruan besar dan membuat gempar karena ketangkap basah melakukan jalinan intim dengan salah seorang dosen senior. Cuma satu hari saat sebelum kedatanganku pulang. Fatalnya mereka melakukan malah disalah satu ruangan kantor saat karyawan lainnya sedang meng ikuti rapat teratur mingguan. Malu-maluinnya kembali peristiwa itu sempat jadi tontonan gratis sebagian orang mahasiswa yang kebenaran ketahui peristiwa cabul itu.
Terang-terangan saya benar-benar sedih, malu dan sakit hati dengan perlakuannya itu. Saya betul-betul tidak menduga mbak Dewi sampai hati menghianati saya dan berselingkuh sama orang lain. Saya merasakan betul-betul sudah tertipu dengan hati saya sendiri. Walau sebenarnya saya benar-benar mengasihi mbak Dewi seperti seperti seorang pacar bahkan juga calon istri. Saya sebelumnya tidak pernah menghianati cinta saya padanya, karena itu ini sangat menyerang hati. Pada akhirnya karena telanjur malu mereka berdua menikah cuma kurang dari satu minggu sejak peristiwa malu-maluin itu. Mbak Dewi 1/2 mati berusaha mohon maaf kepadaku atas semua perlakuannya. Diakuinya khilaf dan minta pengertianku.
Walau secara berat hati apapun itu argumennya saya berusaha maafkan dan merelakan semua. Saya berusaha untuk tidak menjumpainya kembali. Ini berasa terlalu menyakitkan. Tetapi anehnya, cuma dua hari mendekati pernikahannya entahlah mengapa saya merasa demikian cemburu dan ingin sekali bertemu dengannya. Seakan tahu akan hati dan kemauanku, mbak Dewi rupanya sudah menanti kedatanganku. Tidak butuh saya katakan detailnya, yang terang waktu itu kembali terulang lagi kemesraan yang umum kami kerjakan saat sebelum peristiwa tidak menyenangkan itu. Bahkan juga karena sangat rindunya saya sampai menyebadaninya berkali-kali kali tiada henti sepanjang beberapa saat. Apalagi jika menyaksikan kemolekan dan kemulusan kulit badannya yang terkapar pasrah telanjang bundar di atas tempat tidur demikian memesona penglihatanku. Membuat nafsu birahiku terus berkobar-kobar seolah tidak pernah padam.
Kepuasan untuk kepuasan kami capai dan entahlah telah berapakah kali kami berdua sama-sama menyembur cairan kepuasan. Rintihan dan erangan kepuasan berkali-kali kedengar halus dari mulut imutnya yang cantik. Ke-2 bibir merahnya selalu digigitnya gaungs setiap kuberhasil memberikannya seteguk untuk seteguk anggur kepuasan. Seolah pengantin baru nyaris sepanjang siang sampai sore kami berdua nikmati cantiknya surga dunia walaupun cuma sebentar hanya itu. Kusadari seutuhnya jika kemungkinan ini ialah terakhirnya kami dapat tidur bersama-sama. Satu yang tidak dapat kulupakan sampai detik ini dan sampai kapan saja , hasil perlakuan kami itu rupanya menghasilkan lagi kehamilan. Namun ini kali mbak Dewi benar-benar tidak gugurkannya sebagai bukti rasa kasihnya kepadaku.
Untung suaminya sebelumnya tidak pernah berprasangka buruk dengan kedatangan anak lelaki pertama mereka yang wajahnya benar-benar serupa sekali denganku. Sekarang ini umurnya nyaris mencapai 4,lima tahun. Nyaris tiga minggu setelah pernikahan mereka kami mulai jarang-jarang berjumpa apalagi bertatap muka. Di universitas juga mbak Dewi seolah berusaha menghindari jika menyaksikan kedatanganku. Saya berusaha memahami atas semua sikapnya karena bagaimana juga dia saat ini sudah jadi milik seseorang. Noda yang dia alami dahulu seakan jadi trauma yang malu-maluin untuknya. Beberapa hari yang umumnya selalu cantik cerah seolah berbeda dan kembali 180 derajat. Saya kerap melamun dan diterpa rasa cemburu yang terlalu berlebih. Ingin geram tapi entahlah ke siapa.
Pada intinya saya bukan orang pendendam, hingga sedikitpun tidak ada kemauanku untuk membalasnya semua perlakuannya. Namun kegiatan rutin seks yang umumnya saya kerjakan hampir tiap hari bersama mbak Dewi seolah berhenti keseluruhan. Ini rupanya benar-benar mengusik pikiran dan baru saya ketahui sesudah sekitaran tiga minggu rutinitas teratur itu berhenti. Bagaimana juga saya ialah lelaki normal yang pernah telah terlatih lakukan kegiatan rutin sexual. Saya anggap pembaca tentu memahami apa yang saya tujuankan.
Tersebut realitanya, pada awalnya saya merasa sering pusing tanpa ada alasan, kerap sampai tidak dapat tidur dan yang paling menganiaya jika alat kelelakian saya hampir tiap saat kerap tegang sendiri. Kalau demikian dapat semalam sehari saya tidak dapat tidur sama sekalipun. Saya sendiri bukan pria yang suka bermasturbasi atau masturbasi. Dari dahulu dapat disebutkan cuma sekali atau 2x saja saya melakukan saat sebelum mengenali mbak Dewi. Kemudian tersering malah mbak Dewi sendiri yang melakukan jika dia sudah tidak mampu kembali melayaniku atau jika kebenaran ia sedang ingin lakukan
Saya cuma tersenyum geli dan menyetujui permohonannya yang sedikit di luar rutinitas. Karena terang-terangan saya lebih suka keluarkan air mani saya di dalam lubang vaginanya. Karena mungkin waktu itu saya merasakan cuma mbak Dewi saja salah satu wanita di dalam hidup ini yang paling kucintai, saya menduga cuma mbak Dewi sajalah yang mempunyai (maaf) lubang vagina ternikmat di dunia. Lucu memang. Dan setiap bahkan kapan saja saya akan terpikir atas semua keelokan dan daya tarik sexual yang dipunyainya.
Bercinta dan bersetubuh dengannya membuatku betul-betul merasa benar-benar bernilai dilahirkan sebagai seorang lelaki. Saya merasakan senang dan berbahagia dapat menyaksikannya mendesah rasakan kepuasan yang kuberikan dan membuat orgasme sampai berulang-kali. Mbak Dewi benar-benar menyenangi tindakanku setiap saya memuasinya. Mungkin ia termasuk kelompok wanita yang hiperaktif, karena apapun itu bentuk kepuasan yang dirasanya saat orgasme selalu dilukiskan saat itu juga itu . Menjerit, memekik, menggelinjang bahkan juga terkadang sampai menyepak-nendang. Jika sedang capai pucuk mbak Dewi seolah seperti terkencing-kencing dan demikian luar biasa badannya menggelinjang sekalian menyemprot cairan kemaluannya.
Kadangkala saya tidak pernah habis berpikir jika mbak Dewi lagi ada di pucuk pergolakan birahinya. Jika sedang orgasme cairan yang disemburkannya relatif banyak untuk ukuran wanita seperti ia. Mungkin lebih banyak dibandingkan semprotan air mani pria mana saja . Dan antiknya mbak Dewi mampu melakukan berulang-kali. Jika sedang terangsang sekurang-kurangnya saya harus mengulangi menidurinya optimal sekitar 7-8 kali dalam tiap permainan. Mbak Dewi selalu memuntahkan cairan orgasmenya sampai menyemburkan keluar lubang vaginanya. Sama seperti air mancur kecil. Saat itu saya tidak paham apa tiap wanita memang demikian ada jika sedang orgasme. Jika sudah begitu dengan sabar mau tak mau saya harus mengambil keluar tangkai penis saya dari capitan lubang vaginanya supaya cairan kewanitaannya dapat tumpah keluar. Jika tidak, rasanya seperti lagi ada di kolam renang air panas.
Dengan manja mbak Dewi mencium bibir saya mesra lantas selekasnya bergerak ke kamar mandi untuk bersihkan kemaluan dan selangkangannya yang basah. “Mmm …cupp … kau luar biasa sekali Andy … mmm..sesaat sayang … saya ke kamar mandi dahulu yaa … cupp …”, bisiknya penuh kemesraan sesudah orgasme pertama kalinya usai. Dia ketawa kecil menyaksikan alat kelelakianku yang basah berlendir terserang semprotannya. Sementara di atas sprei terlihat mulai basah kesiram cairan orgasmenya yang hebat jumlahnya. “Oooh … kau hebat sekali Dewi … betul-betul membuatku terangsang …”, ujarku kagum. “O yaaa … mmm..sabar sayang … nantikan saja giliranmu …mmm …cupp … saya inginkan semprotanmu Andy …hhh.. saya ingin benih kita betul-betul bersatu sayang …mmm..”, bisiknya genit. Dua menit selanjutnya dia balik lagi keatas tempat tidur dan menyuruhku secara langsung menidurinya seperti sebelumnya. Begitu berkali-kali saya selalu melakukan sampai sekitar 4-5 kali dan begitupun dia selalu bersihkan diri ke kamar mandi setiap usai orgasme. Selainnya umumnya mbak Dewi cuma dapat terbujur lemas kecapekan di atas kasur.
Dia benar-benar sangat peka dan sangat mudah orgasme. Setiap alat vitalku menekan di dalam dan menggairahkan dinding vaginanya, sekurang-kurangnya sepanjang lebih kurang 2-3 menit mbak Dewi telah capai klimak dan cairan orgasmenya langsung menyemprotkan keluar mengguyuri tangkai kelelakianku. Karenanya, setiap menidurinya harus saya kerjakan dengan pelan-pelan. Janganlah sampai penis saya menggesek lubang vaginanya terlampau cepat.
Waktu telah mendekati sore saat dia capai lagi klimak, …. kucabut keluar alat kejantananku yang simak dan panjang dari dalam capitan lubang vaginanya. Mbak Dewi langsung menggelinjang dan melafalkann sekalian mengusung pinggulnya keatas. Saya selekasnya berubah sedikit ke segi kanan badannya. Dan … Pyuuurrr … untuk ke-5 kalinya cairan orgasmenya menyemprotkan keluar antara sela vaginanya membasahi selangkangannya sendiri dan beberapa sprei tempat tidur. “Fuuuhhh … kau keluar kembali Dewi …. nikmat ya sayang …”. “Aaahh …Andy ….nngghh ……uuwwwhhh ….ooohhh..”, pekiknya keras 1/2 ketahan sebelumnya terakhir pinggulnya terhempas kembali keatas tempat tidur.. Sesaat kuusap semua tangkai kejantananku yang basah kuyub dengan selimut, lantas secara bergairah kuarahkan kembali kepala penisku yang makin mengkilap ke lubang vagina mbak Dewi yang mulai tutup rapat kembali.
“Aaww …uuuuhhh …. Andy …”, rintihnya nikmat sekalian merengkuhku kembali. Saya mengayuh lagi turun naik menggoyang badannya. Memberinya kepuasan. Mbak Dewi cuma melihatku pasrah melihatku menidurinya lagi seolah ingin membuat dianya orgasme berkali-kali kali tiada henti. ” Su …sudah Andy … a..saya lemas sekali … saya dapat keluar kembali …oohh ….. ja..jangan … jangan saat ini Andy …. oooww … ooww …uuuuuhh … yaaahh … “, rintihnya lemas meredam nikmat saat cuma di dalam 2 menit cairan orgasmenya yang panas menyemburkan lagi dan seakan menggerakkan kepala penisku keluar.
Untuk beberapa kali kembali kucabut tangkai kelelakianku dari capitan rapat lubang vaginanya. Dan … pyuuur … cairan orgasme mbak Dewi langsung tumpah keluar membasahi bibir kemaluan dan selangkangannya kembali. Beberapa langsung menyerap di dalam sprei tempat tidurnya yang makin basah lembab berair. “Wooww … kau hebat sekali Dewi … mmm … kau cepat sekali keluar sayang …”, ujarku kagum. “Nngg …hhh …su..telah Andy … saya lemas sekali … oohhhh … mari donk Andy saat ini giliranmu … berikan saya semprotanmu sayang …”, rintihnya lemas. “Mmm … sesaat lagi sayang … kau menarik sekali Dewi … hhh …aku ingin melihatmu orgasme satu kali lagi ….”, ujarku gaungs sekalian
“Nngghh …. ja..jangan Andy …a..aaku lemas sekali ……aawww..”, rintihnya kecil saat tangkai kelelakianku tembus lagi dan memotong lubang vaginanya sampai menekan peranakannya. ” Ooohh Dewi … ahh … sangat nikmat sayang ….”, erangku kenikmatan rasakan gesekan halus dinding vaginanya yang basah dan rapat. ” A.. ahh …Andy … a..saya dapat tidak sadarkan diri sayang … nnnnggghh … ja..jangan lanjutkan Andy ….aaaww … oohh.. duh gusti … uuuuuuuuhhh.. ooww … ooww yaaahhh..”, pekiknya nikmat saat demikian singkat dia kembali orgasme entahlah untuk beberapa kalinya. “Wooowww … Dewii … kau hebat sekali sayang … mmm … oohh … vaginamu sangat mudah terangsang sayang….”, ujarku gaungs menyaksikannya mereguk lagi anggur kepuasan.
Kurasakan cairan kewanitaannya yang menyemburkan luar biasa berusaha menggerakkan tangkai kelelakianku keluar. ” Aahhh … A…andy … su..telah..telah sayang …. saya telah lemas sekali …”, rintihnya makin kurang kuat. Kupandangi muka cantiknya yang berkeringat. Kelihatan rona-rona kepuasan yang sangat benar-benar terpikir di mukanya. Bibir merahnya yang imut sedikit megap-megap atur napas. Saya tersenyum berbahagia menyaksikannya. Kukecup halus bibirnya yang hangat dan ajaknya bercumbu untuk sebentar. “Andy … mengapa kau belum keluar sayang …. oohhh..berapakah lama nantinya saya harus menantimu sayang … a …aku telah lemas sekali Andy …”, bisiknya tetap kecapekan.
“Fuuhh … kelak saja sayang … kita istirahat dahulu ….”, ujarku penuh kasih-sayang. Saya menjadi tidak sampai hati menyaksikannya. “Andy … jangan demikian sayang … lakukan … saya ingin melihatmu senang …ayo donk sayang … jangan berlaku demikian..”, bisiknya mesra. “Tetapi kau masih lemas Dewi …. kau dapat keluar kembali kelak …”, ujarku cemas. “Hehh … lakukan Andy … saya tidak perduli sayang … atau …atau saya akan meng-onani alat vitalmu …”, katanya nakal. “Wooww …kau nakal sekali Dewi … barusan kau meminta stop … mmm rupanya kau masih tidak cukup senang sayang.. mmm cupp …ok.. kau ingin melihatku senang sayang ….”, bisikku penuh nafsu. Mbak Dewi tersenyum gaungs lantas mencubit pinggulku mesra. “He-eh.. Andy … kau tahu saya benar-benar menyenanginya sayang …. semprotan hangatmu yang mmmm …”, bisiknya halus penuh nafsu.
Sepanjang lebih kurang 3 menit saya menggoyang lagi pinggul naik turun menidurinya. Dinding vaginanya yang hangat dan halus seolah meremat-remat luar biasa tanda mbak Dewi akan selekasnya orgasme kembali. “Andy …ooh …Andy …duh gusti … saya ingin keluar … ooh … oohh ja..jangan terlampau cepat sayang.. a…a..aku… ooww..oww..uuuuww ….”, pekiknya kuat meredam rasa nikmat. ” Keluarkanlah Dewi … yaahh … saya ingin rasakan semprotanmu ….ssshhh ….” “A…andy … sekaraaang …..saat ini …. aakkhhhh.. oooowwwwwhgk “, teriaknya ketahan. Sekencang kilat kucabut tangkai kelelakianku dari capitan dinding vaginanya yang rapat lantas kugeser badanku kebawah hingga mukaku sekarang sama persis ada di atas selangkangannya. Jari tangan kananku sekencang kilat raih dan memlintir daging clitorisnya. Dan … Pyuuuurr …. Kembali mbak Dewi memuntahkan keluar cairan orgasmenya yang bening. Demikian kuat semburannya sampai beberapa sampai berkenaan dan menyirami mukaku. Secara cepat mulutku tangkap cairan kepuasannya dan secara langsung kutelan nikmat. Berasa hangat dan encer. Mmmm … tidak ada lebih nikmat dan cantik terkecuali rasakan sepenuhnya air surgawinya. Tenggorokanku yang semula cukup kering sekarang sedikit berasa lebih fresh dan basah. Kukecup dan kukulum gaungs pentil daging clitorisnya yang kemerahan. Sementara ujung lidahku meraih masuk ke lubang kemaluannya sambil mengisap beberapa sisa cairan orgasmenya yang tetap merembes keluar.
Ini kali mbak Dewi betul-betul lemas tidak memiliki daya. Napasnya makin megap-megap karena nikmat hebat yang dirasanya. Selangkangannya betul-betul basah kuyub oleh cairan orgasme yang berkali-kali dia semburkan. “Mmm … saya menyenangi rasanya sayang …. aah … kau menikmatinya Dewiku sayang …”,ujarku senang menyaksikannya tidak memiliki daya. “A…andy … a…a…aku su..sudah tidak kuat kembali sayang … oohh..a..saya seperti terkuras Andy …”, rintihnya lemas. ” Saya tahu sayang … saat ini tidurlah …. kau terlihat lelah sekali …”, ujarku mesra. “Ka..kau bagaimana sa..sayang ….”, bisiknya 1/2 kebingungan melihatku belum juga terpenuhi. ” Biarlah Dewi … tidak ada apa-apa …tidurlah …”, kataku perlahan.
Kupeluk mesra badan telanjangnya yang basah berkeringat dan menina bobokkannya. Kubelai dan kuremas halus ke-2 buah payudaranya dengan berganti-gantian. ” Oohh..Andy …aku akan memuasimu sesudah ini sayang … mmhh ….hhh..hhh..”, rintihnya perlahan-lahan sekalian atur napas. ” Biarlah Dewi … tidurlah dahulu … kelak sesudah fresh kau bisa memuasi saya …Ok..!”, bisikku penuh kasih-sayang. Dewi mencium bibirku sampai lama sekali sebelumnya terakhir selanjutnya dia jatuh lelap karena sangat lelahnya. Mukanya yang elok kelihatan sedikit pucat, tetapi terlihat rona kepuasan yang tidak terbatas terpikir disana. Mulutnya yang cantik mengembang kelihatan tersenyum. Senyuman kepuasan.
Demikian mengenai cerita yang kualami, sesuatu kepuasan yang tidak dapat kulupakan. Jika anda seorang wanita yang memerlukan seorang dan ingin rasakan suatu hal lainnya atau suka berimajinasi seks melaui telephone, bisa kenalan dengan saya dan dinanti

Cerita Lainnya:   Kemolekan Dua Ibu Muda Tetanggaku

 

Category: CERITA SEX
cersex mom cersex digilir cersex ibu tiri cersex dengan ibu cersex ukhti cersex dukun cabul