Cerita Sex Pengalaman Obat Perawatan Muka yang Paling Mantap

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
18 views

“Ada apa Dit?”, “Ribut kembali sama Robby (tunangan Dita)?” Bertanya istriku.
“Pulang malming kok geram-marah begitu?” lanjut
“Iya Mbak ….lagian sang Robby ngeledek terus.”jawab Dita sekalian berbaring tengkurap di kamarnya yang berdekatan dengan kamarku.

Cersex Hot – “Ngatain jerawat kembali?” lanjut istriku
“Iya Mbak di muka mamanya lagi… saya kan menjadi kesel!” jawabannya sekalian sesunggukkan.
“Katanya kok berbeda sama kakak kamu yang wajahnya mulus..!” lanjut Dita.
“Hmmmm….nanti dech kamu Mbak kasih tahu rahasianya!” kata istriku sekalian ngelus-ngelus rambut Dita dan matanya menggerling nakal kepadaku. Saya yang berdiri pada pintu kamar Dita cuma dapat melongo…sambil horny simak sepasang paha Dita yang pakai rok mini tiduran tengkurap sampai kelihatan CD ungu nya. Sedikit deskripsi berkenaan Dita: 165cm, 55kg, cup 34B, putih, rambut panjang bergelombang. Dan Maya 168cm, 50kg, cup 34B, putih, rambut lempeng panjang.
“Janji yah Mbak…!” kata Dita manja.
“OK nona manis..jangan ngambek kembali yah!” sahut istriku.
“Kita kembali enak-enakkan menjadi keganggu deh… tidak berhasil maning dech!” kataku sekalian ngeloyor ke kamar mandi. Kusaksikan disudut mata Maya melotot ke arahku.

Malamnya saya coba pancing-pancing istriku, mahfum barusan sore ngegantung.
“Tunggu pah… sang Dita blom tidur tuch!” sekalian matanya nunjuk Dita yang sedang menonton tv.
“Udah gak tahan yah mas Rudi…?” Bertanya Dita nengok ke arahku sekalian senyuman-senyum.
“Bay de wey….Mbak Maya kan janji ingin memberi tahu rahasia kulit muka Mbak yang lembut tersebut. Masalahnya dahulu khan Mbak Maya jerawatan ..!” cerocos Dita.
“Oooh itu…justru ini Mbak Maya ingin perawatan wajah alias facial!” kata Maya.
“Udah dech kamu nantikan disana …ntar Mbak bawain obat facialnya..Mari mas saya dah gak tahan?” sekalian berdiri dan tarik tanganku ke kamar.
“Jangan nguping ya..apalagi ngintip!” kataku ke Dita.
“Sip Mas…!” sahut Dita

Gak perlu diceritain proses pertarungan kelamin kami. Umumnya mendekati ejakulasi saya cabut kontolku dan kukocok cepat dan disembur didepan istriku (hhmm…mungkin ini pemicu kami belum mempunyai anak). Saya sich oke-oke saja sepanjang Maya senang dan aku juga senang.

“Pah… tolong panggilin Dita!” kata istriku.
“Hah..??” gak malu memang?” kamu kan belepotan begitu?”tanyaku.
“Udah cepatan…!”skalian agar sang Dita tahu obat perawatan wajah yang paling mujarab!” lanjut Maya.

“Dit..Dita…!” kataku sekalian menggoyahkan badan Dita. Ternyata dia tertidur di atas sofa, mungkin kelamaan tunggu kali yaa..”batinku
Dasar memang sang Dita kalau tidur agak sulit bangun…”kesempatan nih!” dalam hati. Ku elus-elus pahanya trus naik ke perut, kuremas-remas halus toketnya, benar-benar kenyal dan empuk.

Dita menggelinjang-geliat. “Dit…! Bangun!” kataku.
“Dah kelar yam mas?, Mbak Maya mana?”sambil kucek-kucek mata Dita bangun.
“Tuh dinanti Mbak Maya dikamar!” jawabku. Dita segera bangun ke arah kamar. Saya jalan ada di belakangnya kelihatan CD nya menerawang karena dia hanya pakai daster terbuka selutut…Busyet bokongnya bulet banget… batinku. Tanpa berasa kontolku bangun kembali.

“Oooo…jadi obat facialnya pakai ini?” kata Dita sekalian mencolek maniku dari muka Maya. “Iiihh…lengket!” sambungnya.
“Emang sang Bobby tidak pernah nyemprot didepan?”tanyaku. Sekalian pelototin toketnya Dita yang gak kebungkus BH.
“Mas Bobby klo Dita kocokkin demikian ingin langsung keluar mengambil tissue..”kata Dita.
“Emang kalian dah sebelumnya pernah ML?”tanyaku kembali.
“Weee…mau tahu saja!”jawab Dita sekalian melotot ke arahku yang sedang melototin toketnya.
“Nih kamu coba Dit!” kata Maya.
“Yang terbagus itu langsung nyemprot dari ‘alatnya’ masalahnya masih panas menjadi langsung kerasa manfaatnya,” kata Maya kembali.

“Coba pah keluarin kembali!” kata Maya
“Hah!!!!” kataku terkejut
“Malu ahh ada Dita!” kataku nolak walau sebenarnya ngarep sekali.
“Sini pah saya kocokin, nanti kalau ingin keluar nembak di wajahnya Dita!” kata Maya sekalian bangun hingga selimutnya merosot, terpajang toket putih bulet dengan puting coklat mancung. Langsung saja Maya merosotin boxerku dan sang Junior langsung greng.

“Tuh kan sudah bangun! Hayoo kamu melihatin siapa?” kata Maya nakal sekalian mengurut kontolku.
“Oohh…oohhh..edan kamu May!” kusaksikan Dita hanya melongo (takjub sepertinya melihat juniorku yang ukuran 19cm diameter 4cm). Maya segera pancal gas ngemut kontolku sekalian tangannya ngelitikin pelerku.

“Aahh…ssshh..akh..okh..yes Mah..oke..” ceracauku. Tanganku segera berlaga milin putingnya Maya kiri-kanan.
“Maaaah…ssshh..saya ingin keluaaar gh…ahh..ahh..” desahku ketahan.
“Sini Dit …ga perlu malu”kata Maya sekalian geser kesamping. Tangannya tetep ngocokin kontolku yang sudah siap meledak. Dita beringsut kehadapanku. Kupegang bahunya pakai tangan kanan, sedangkan tangan kiriku langsung hinggap di toketnya samping kanan.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Perselingkuhan Istri Muda Bos Ku

“Akhh..akkhh..aaaaahh..yessssh..croot..croott…croott..” 3x shooting maniku ke muka Dita. Kelihatan Dita terkejut mangap gak siap jadi ada beberapa yang masuk mulut.
“Iiihh…hueeek..”katanya sekalian ingin muntah. Dengan cepat Maya meratakan mani kesemua muka Dita dan tanganku masih tetep ngeremes toket Dita, justru sudah masuk keleher dasternya sekalian milin putingnya. Mumpung ia gak nyadar pikirku.
“Husshh mas…tangannya nakal!”tegur Maya sekalian melotot. Dita yang nyadar langsung undur sekalian nyilangin tangannya di dada.

“Uupss…maaf abisnya kebawa situasi!” kataku.
“Udah kamu berbaring dahulu..nanti kurang lebih sejam atau dah kerasa kering baru dicuci pakai pencuci muka!” kata Maya memberikan perintah ke Dita.
“Udah pah jangan melotot gitu….seperti yang tidak pernah simak cewe saja, kita lanjut ronde dua yuu?” kata Maya.
“Dimana mah?”di sini?”tanyaku. “Dikamar saya saja Mbak!” sahut Dita
“Yaa udah…ayo mas!” kata istriku sekalian bangun dan keluar ke arah kamar Dita. Hmmm akan lembur nih! Batinku.

Satu minggu sesudah peristiwa itu kusaksikan ada peralihan di wajah Dita yang kelihatan cukup bersih meskipun masih tetap ada jerawatnya cuma kecil-kecil. Gak seperti sebelomnya yang sangat besar serupa bisul.

“Pah saya ada konsinyasi di Cipanas dua hari, bolehkan?”Tanya istriku cocok malem kita kembali menonton tv.
“Kapan mah?”kataku kembali tanya.
“Selasa pagi pergi trus pulangnya Rabu pagi. Bolehkan?”Tanya istriku.
“Yaa bisa doong!” kataku
“Terima kasih pah, nanti agar Bik Surti atau mama yang masak,” kata Maya.

“Iya Rud..nanti Bik Surti saja yang masak, masalahnya esok mama ingin ke Bogor ke rumah Om Yanto, dan sepertinya pulangnya malem,”sahut mertuaku nimbrung. Memang saya ini sukai gak ingin makan kalau bukan masakan istri terkecuali kembali pekerjaan luar.
“No problemo …!” kataku.

“Mama tidur lebih dulu ahh..,”kata mertuaku sekalian ngeloyor ke kamarnya. Tidak lama Dita keluar kamar setelah pulang kerja dan mandi. Merebak harum sabun penuhi ruang. Saya segera terperanjat melihat Dita yang pakai daster tipis no Bra.

“Mau ke mana Mbak?”tanya Dita
“Konsinyasi dua hari di Cipanas!”sahut Maya.
“Yaaa…padahal saya ingin perawatan wajah kembali nih,” kata Dita sekalian ngelirik ke arahku.
“Kamu meminta ke mas Rudi saja, tetapi awas jangan keterlaluan!” kata Maya 1/2 berbisik. Ohh god, saya diem gak dapat bicara.

“Ok Mbak..asal mas Rudi nya gak berkeberatan saja!” sahut Dita sekalian menggerling nakal ke arahku. Gak janji yah Dit…batinku.

Besoknya saya ijin tidak masuk kerja alesannya ingin nganter istriku ke Cipanas. Pulangnya dijalan tol HP ku bunyi, kusaksikan dari Dita.
“Hallo…dimana mas?”Tanya Dita
“Masih di tol Jagorawi arah pulang baru nyampe Cibubur, knapa?” tanyaku.
“Ntar singgah ke kantorku mas, saya ijin kerja 1/2 hari alesannya ingin anter mama ke Bogor.” Sahut Dita diujung sana.

“OK non…tunggu 1 jam kembali ya..bye!”kataku sekalian kututup telephone. Trus kupacu mobilku ke kantor Dita di Rawamangun. Satu jam selanjutnya nyampe kantornya rupanya Dita dah tunggu dilobby.

“Berangkaaat….”kata Dita. Saya tetap diem sekalian mikir…
“Mau anter mama? Kan mama barusan bersama saya berangkatnya?”tanyaku bingung.
“Hihihihi….terkejut yah?Dita kan ingin facial kembali mas!”jawab Dita.
“Kalo alesannya nganter mama khan sama boss langsung diizinin, saat alesannya ingin facial?”kata Dita. Pintar ni anak..pikirku.
“Mau di mana nih?”tanyaku
“Di rumah saja mas,kan jam begini Bik Surti dah pulang…lagian kalau di rumah kan dapat rileks,”cerocosnya.

Sepanjangnya jalan saya cuma dapat ngelirik Dita yang ini hari pakai blazer dan daleman berleher rendah plus rok span selutut. Seksi sekali..batinku. Kontol langsung ngaceng abiis.
“knapa mas ngelirik terus?xixixi …ada yang bangun tuch!” kata Dita sabil cekikikan.

Itil V3
Sampai rumah saya segera mandi mengganti pakaian trus makan. Dita segera gabung dimeja makan. Yang membuat saya gak konsen makan simak Dita pakai daster hitam kontras sama kulitnya yang putih, no bra, no CD…glek membuat jakun turun naek. Kelar makan saya ke ruangan tengah hidupin tv, sedang DIta ke dapur bersih-bersih. Tidak lama ia ada trus duduk sebelahku. Pada tangannya membawa perlengkapan perawatan kecantikan.
“Ayo mas kita awali?”ajak Dita.
“Gimana triknya Dit?”bingung.
“Sekarang mas Rudi ngocok trus cocok ingin keluar arahin ke mukaku!”kata Dita.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Ibu Temanku Yang Mirip Aktris Bollywood

“Di sini?trus?” tanyaku seperti orang bloon.
“Udah dech cepatan..,”katanya gak sabar
“Tapi…..” kataku ragu.
“Nih buat rangsangan, tetapi jangan digenggam seperti kemarin!”kata Dita sekalian nurunin tali daster samping kanan. Toket putihnya langsung nyembul dengan puting mancung warna pink. Dengan semangat 45 langsung kubuka celanaku. Sang junior langsung on fire. Kukocok perlahan-lahan sekalian mataku tidak terlepas dari toket Dita. Irama kocokkan lama-lama semakin cepat, dan sekitaran 15 menit masih tidak ada pertanda ingin keluar.

“Knapa mas?, kok lama sich?”Tanya Dita.
“Gak tahu Dit….perlu rangsangan lebih kali,”jawabku sekenanya. Dita beringsut dekatiku. Tanganya langsung raih kontolku. Aakkh rasanya seperti disetrum. Mataku langsung merem cicipin kocokan Dita yang rupanya sudah mahir.
“Enak mas?” tanyanya sekalian ngegelitik pelerku
“Aaakhhh…enaak Dit…kamu mahir bangeeeetth..”desahku.
“Slruuup..hhmm…Dita langsung mengulum kontolku. Tanganku tidak ingin kalah langsung ngeremas-remas susunya yang terbuka.

Napas kami mulai mengincar pertanda rangsangan bertambah. Kuakui Dita mahir mainkan lidahnya di titik peka. Entahlah siapakah yang mulai rupanya kami telah bugil. Kepalang tanggung dech, kutarik kontolku dari mulut Dita. Kami berciuman sama-sama mengait lidah. Kecupanku turun ke leher dan belakang telinga lantas ke toketnya. Kumainkan putingnya susu Dita kanan dan kiri. “aakkh..aaakhh…mas..”Desahan nikmat keluar mulut Dita.

Pada akhirnya kecupanku sampai ke memeknya. Langsung kulahap habis klitorisnya. Dita semakin kelojotan. Tidak henti-henti erangan dan desahan keluar mulutnya.

“Ooh…aakkh…maaaassh…aww..”eranganya yang membuat saya semakin semangat. Tidak lama selanjutnya Dita berteriak-teriak sekalian pahanya ngejepit kepalaku dan tangannya ngejambak kepalaku.
“aaakhh…aaakkh..akuuuu nyampeeee massss…” teriaknya orgasme sekalian kelojotan seperti lele kesetrum. Kuhisap habis cairan yang keluar memeknya. Kemudian kuangkat kepalaku kusaksikan Dita merem sekalian ngegigit bibir.

“Gimana Dit..sedap gak?kamu belom sebelumnya pernah diisep seperti barusan yah?”tanyaku. Dita tidak ngejawab cuma menggelengkan kepalanya.
“Aku masukkan yah Dit..memek kamu dah sebelumnya pernah dimasukkin sama Bobby kan?” tanyaku. Dita cuma menggangguk kurang kuat.
“Pelan-pelan yah mas….kontol mas Rudi besar sekali masalahnya.” Sambungnya.

Kulebarkan pahanya…pelan-pelan kuarahkan kontolku ke memeknya. Baru masuk separuhnya kubiarkan dahulu sekalian ku kenyot puting susunya. Bless langsung kutancap semuanya..aaakhh maass….Perlahan..pelaaaan..” teriak Dita. Hebat cengkeraman memek Dita. Kontolku terasanya diremas-remas didalem. Makin Dita menggoyahkan pinggulnya makin keras remasan yang kurasakan. Dengan ayunan stabil kupompa kontolku. Desahan dan erangan keluar mulut kami berdua. Bunyi gesekan kelamin dan beradunya paha membuat suasan ruang makin hot. Slep..sleep..plok..plok..

“Maaas….nikmat aaaakkhh saya nyampe lagiiiiii….”teriak Dita orgasme yang ke-2 kali. Berasa memeknya memilin-milin kontolku. Kudiamkan sesaat sampai Dita tenang. Kucabut kontolku kuminta Dita untuk nungging. Doggy model style favoritku. Bokong Dita yang putih dan semok langsung kuciumi, kujilat sampai ke lobang anusnya.
“Aaakkhh…maaaas….aaaakkh…geliiii..aduuuuh maaass…masuuukiiin maaassshh..”desahnya.
Kumasukkan kontolku ke memeknya. Hebat sensansinya…pantat bulet, putih semok terasanya memeknya ngejepit dan ngeremes kontolku. Kupacu cepat kontolku. Bunyi bokong yang beradu dengan pahaku dan desahannya silih ganti.
“Plak..karies..plok..plok….aaaahh…ahhh…aaahh…Ditaaa..memeek kamuuuhh mantaaaap…”ceracauku
“aahh…ooohhh…akkhh…maaaas kontol kamu sedap sekali..”desah Dita.
“Maaaas…akkkuuuu maauuu nyampeee lagiiii….ahhhh…aahhhh…”teriak Dita
“Maas jugaa ingin keluaaar Dit….”kataku
“Maaas jangaaann…lupaa..”katanya sekalian meredam desahan. Saya seperti diberitahukan supaya nyemprotin mani ku didepannya Dita.
“maaaass….saya nyampeee…aaaakkkkhhh…nikmaaaat..”teriak Dita sekalian roboh tengkurap. Automatis kontolku lepas dari memeknya. Kubalikkan badan Dita. Kudekatkan kontolku kemukanya sekalian kukocok cepat. Dita cuma dapat merem kecapekan dengan napas masih ngos-ngosan.

“aaakkkhh…Diiiiit..crooot…crooot…croot…crooot..”tembakan maniku terkena mukanya. Gilaaa seksi sekali nih cewek…kataku dalam hati. Saya segera roboh telentang dikarpet. Kusaksikan Dita meratakan maniku kesemua mukanya.
“Diiit…maaf yah, kita menjadi keterusan ML begini..”kataku. Ada rasa bersalah ke Maya istriku.
“Kamu jahat maass…,membuat saya lemas nikmat begini..”kata Dita perlahan.
“Kamu tidak apapun kan Dit?”tanyaku.
“Ga apapun mas, lagian nikmat sekali mas…Ntar malem kembali yaa mass…!”jawab Dita.
“Tapi Maya bagaimana?”tanyaku takut
“Nyantai maas…ntar agar Dita yang bicara ke Mbak Maya…”jawab Dita.

Ooh cantiknya….saya tidak dapat membayangkan reaksi Maya bila tahu saya dah ngentot adik kandungnya. Bagaimana entar saja lah…kataku dalam hati.
Pada akhirnya malemnya kami bermain kembali sampai subuh. 2x saya nyemprot mani. Yang pertama ke wajahnya yang paling akhir saya semprotin di dalam memek Dita. Untungnya bukan cocok saat suburnya..thx god amaaan cuy.
Demikian.

Category: CERITA SEX
cersex mom cersex digilir cersex ibu tiri cersex dengan ibu cersex ukhti cersex dukun cabul