Cerita Sex Pengalaman Adik Kandungan yang Merusak Keperawananku Dan Sampai Membuatku Hamil

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
21 views

Malam itu saya tidak dapat melakukan perbuatan apapun selainnya berusaha hilangkan keperluanku akan sex. Jam telah memperlihatkan jam 01.00. Sesaat lagi ayam akan berkokok. Tetapi mataku belum terpejam. Saya keluar kamarku, cuma kenakan daster miniku.

Cersex Hot – Saya ke kamar mandi karena kamar mandi kami cuman satu dari tipe rumah 45 tersebut.
Karena udara benar-benar panas, saya cuma menggunakan daster mini yang tipis, tanpa celana dalaam dan Bra. AKu ingin keluar kamar mandi, saya dengar ada orang tuangkan air dari termos. Mungkin ingin membuat teh atau kopi. Dari suaranya saya tahu, ia ialah Marwan. Adikku yang tingal bersamaku semenjak satu tahun kemarin. narasi sedarah.
“Kamu belum tidur, Mar..?” tanyaku.
“Belum. Ada banyak pekerjaan yang masih belum usai. Esok harus kumpul,” jawabny tenang. Pandangannya tenang, tetapi sangat terasa tajam ke sekujur badanku. Marwan menggunakan celana pendek saja, bertelanjang dada. Saya terperanjat menyaksikan dadanya yang sektor. Marwan berumur 20 tahun, mahasiswa arsitektur. Umurku 5 tahun di atasnya.
Lampu memang jelas berderang di dapaur kami. Bajuku yang tipis tanpa kusadari, membuat terus tidak berkedip-kedip. Saat saya sadar jika badanku dari kembali daster mini yang tipis pelepas panas itu, membuat matanya tidak berkedip-kedip, malah kebalikannya saya jadi makin bernafsu. Tapi…
Marwan ialah adikku. Adik kandungku. Tetapi saya benar-benar memerlukan sentuhan lelaki. 3 hari ini, saya demikian memerlukannya. Tetapi ini kali, saya sangat dan benar-benar memerlukannya. Badanku sedikit memanas. Nafsu sex ku tinggi sekali malam tersebut. Tanpa sangsi kudekati adikku. Kurangkul ia dari belakang dan rapatkan tetekku ke punggungnya. Entahlah darimanakah hadirnya keberanianku tersebut.
“Mbaaakkk….”
Cuma itu yang didengar dari mulutnya. Saya melanjutkan elusanku ke dadanya dari belakang, sambil menggesek-gesekkan tetekku ke pungungnya. AKu demikian menikmatinya. Dasterku benar-benar sangat tipis dan kendur. Kuciumi tengkuknya dan Marwan cuma mendesah saja, tidak menampikku.sudah tidak peduli, apa ia menampik atau mungkin tidak.
Tanganku terus meraba-raba perutnya dan menyelinap ke celananya. Baeru saja tanganku masuk celana pendeknya, saya ketahui, jika Marwan tidak menggunakan celana dalam. Langsung tanganku sentuh jembutnya dan terus semakin ke bawah mengelus kontolnya. narasi sedarah.
“Mbaaakkk…”
Kulepaskan kancing celana dan memelorotkan celana itu sampai ke bawah.
“Mari bebaskan dahagi Mbak, dik. Mbak benar-benar memerlukannya malam hari ini,” pintaku menghiba. Kulepas dekapanku sebentar dan kulepas dasterku. AKu telah bertelanjang bundar didepannya dan celananya telah kulepas dari badannya.
Kuhadapkan badannya dan saya memaluknya. Tetekku demikian rapat ke dadanya. Kujilati tengkuknya dan kubelai-belai badannya secara halus. narasi sedarah.
“Ayo…dong…”
“Di sini?” tanyanya. Saya memahami apa tujuannya. Secara cepat kutarik tangannya ke kamarnya, supaya dua anakku yang benar-benar kecil tidur bersamaku di dalam kamar tidurku tidak terusik. Cepat kututup pintu. Langsung kupeluk dianya dan kulumat bibirnya dengan buas. AKu sudah tidak peduli siapa ia, adik kandungku sendiri.
Saya tahu, vaginaku sangat basah. Kuraba kontolnya yang telah mengeras.
Marwan membalasnya kecupanku. Lidahku diisapnya halus dan dimainkannya dalam mulutnya. Saya suka sekali. Rupanya saya tidak bertepuk samping tangan. Saya rasakan sekujur badannya memanas.
“Mari Mar, ditempatkan cepat. Saya telah sangat….”
Adikku secepat-cepatnya menuntunku ke arah tempat tidurnya memiliki ukuran 3 kaki. Saya telah telentang. Ingin saya kontolnya yang keras itu menusuk-hunjam vaginaku dengan kuat. Tetapi Marwan, malah mengangkangkan ke-2 pahaku dan mulutnya menjilat-jilati vaginaku.
Lidahnya bermain di lubang vaginaku. Saya tidak sanggup meredam rasa nikmatku. Kujepit kepalanya dengan kedau kakiku dengan sekeras-kerasnya. Saya orgasme. Kuremas kepalanya sekeras-kerasnya dan saya mendesah panjang. Lidahnya masih tetap terus main di vaginaku. narasi sedarah.
Tidak lama saya lemas. Kuserahkan segala hal kepadala adikku, apa penginnya. Marwan melapas jilatannya dari vaginaku. Sekarang saya telah ditindihnya. Perlahan-lahan dan tentu, ia mencucukkan kontolnya yang keras ke vaginaku.
Oh…terasa kontol itu penuhi rongga vaginaku. Hangat dan keras. Gesekannya demikian mengairahkan. Leherku dijilatinya dan tetekku dielus-elusnya. Tindakannya itu, membuatku bernafsu lagi. Perlahan-lahan, kuimbangi bermainnya. narasi sedarah.
“Telah lama saya inginkan ini…” bisik Marwan adikku ke telingaku.
“Mengapa kamu tidak bilang…?” bisikku juga di antara ayunan ke-2 kakiku menggoyang kontolnya dalam vaginaku.
“Saya takut, Mbak…”
“Ya…sudah, mulai malam hari ini saya jadi punyamu. Kita bisa melepas keelokan dan kepuasan ini sepuasnya bila ada peluang,” bisikku.
Marwan terus permainkan kontolnya masuk-keluar dalam lubang vaginaku. Saya rasakan badanku ada di atas awang-awang. Tinggi dan penuh kesan.
“Mbaaakkk…” rintihnya.
“Terus sayang. Mbak mau sampai,” bisikku meminta.
Adikku memompa badanku bisa lebih cepat serta lebih agresif .
Dipeluknya saya kuat-kuat dan ditekannya sekeras-kerasnya ke vaginaku. AKu rasakan ujung kontol itu, telah gagal di ujung lubang vaginaku. AKu menjepit lagi pinggangnya dengan ke-2 kakiku sekeras-kerasnya dan membalasnya dekapannya sekeras-kerasnya juga. narasi sedarah.
“Ah….. Mbaaaakkkkk…”
“Diiiikkkkk…. kita sampaiiiii,” balasku. AKu rasakan demikian hangatnya semprotran spermanya ke badanku. Sangat jauh semburan tersebut.
“Dik… Mbak tentu hamil ni. Mbak merasa kan spermamu sangat jauh ke lubangku. Ke peranakanku. Ini tentu anakmu dik,” kataku penuh percaya diri. Saya tahu, beratus kali saya bersenggama dengan Mas Dibyo suamiku. Saat saya akan hamil, saya tahu sperma itu akan membuahiku. Saya rasakan saat badanku hangat dan berasa seperti meriang, tetapi gairah sex ku tinggi sekali, waktu itu saya tentu hamil. Ditambah saat sperma itu menyemprotkan ke badanku, saya rasakan jauh ke dan badanku menerimanya dengan kehangatan dan rasa nikmat yang tidak ada tara. narasi sedarah.
“Mbak tentu hamil dik…” kataku juga.
“Lantas bagaimanakah, Mbak…?”
“Tidak apa, satu minggu kembali mas mu akan pulang, dik. Demikian pulang, kami akan bersetubuh. Tetapi tentu saya hamil karean persetubuhan kita malam hari ini,” kataku.
“Jika demikian, saya tidak perlu takut donk, Bak. Anak ini, buah cinta kita dan rahasia kita,” ucapnya merayuku. Saya tersenyum. Saya sepakat. Saya benar-benar menikmatinya. Rupanya ia telah lama inginkan persetubuhan denganku. Bermakna saya tidak berdosa.
Malam itu, saat sebelum tidur, kami melakukan satu kali lagi. Menanti suamiku tiba sekian hari kembali, pada akhirnya kami putuskan, tiap malam kami melakukan. narasi sedarah.
Betul apa yang kurasakan. Demikian saya kontrol ke dokter, dokter menyalami suamiku.
“Istri pak dibyo hamil dua minggu,” kata dokter. AKu tersenyum seolah kehamilan itu ialah kehamilan dari suamiku. Suamiku tersenyum.
Saat pulang, di atas mobil sumiku berbicara:” kamu telah tahu jika saya ialah lelaki sejati. Barusan saya pulang, rupanya saya menghamilimu, ” ucapnya senang dan tersenyum.
Kubalas senyumnya secara manis menunjuukan rasa simpatiku atas kebanggannya.
“Mas memang seorang suami yang luar biasa,” kataku senang dan tersenyum makin mungkin. Di ambilnya terngkukku sambil menyopir dan diciumnya bibirku. Saya membalasnya ckiumannya.
“Menjaga bayi kita baik,” ucapnya mengingati. Kembali saya tersenyum.
Di dalam rumah, secara sembunyi-sembunyi saya memberikan hasil test ku ke adikku Marwan.
“Anakmu ada dalam rahimku,” bisikku dan saya tersenyum sambil mengedipkan mata.

Cerita Lainnya:   Ternyata Adikku Mengandung Benihku
Category: CERITA SEX
cersex mom cersex digilir cersex ibu tiri cersex dengan ibu cersex ukhti cersex dukun cabul