Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
5 views

Satu minggu semenjak setubuhian itu, Tari terlihat lemas. Dia akui sakit, tapi tidak tahu sakit apa. Kurayu untuk ke dokter, dia tidak ingin. “Kelihatannya cuma perlu istirahat,” ucapnya.

Cersex Hot – Jalannyapun tertatih-tatih, seperti meredam sakit disekitaran pinggangnya. Jika kusentuh payudara dan pangkal pahanya, dia juga secara lembut menampik.

Tapi, Tari memang istri yang bagus. Dia ingin saat kuminta menolongku masturbasi. Diurutnya penisku dan pada akhirnya dikulumnya. Saya cukup surprised saat dia biarkan spermaku tumpah di mulutnya, walau selanjutnya dimuntahkannya lagi.
Setubuhian, narasi setubuhian, narasi seks istri jilbab, narasi istri binal, narasi nafsu istri berjilbab, istriku disetubuhi rekan kantor

“Kok ingin terima spermaku di mulut ?” kataku.
“Tidak sengaja…” ucapnya dengan muka bersemu merah.
Pada akhirnya, pada minggu ke-2 , dia mulai kembali seperti dahulu. Dia kembali terlihat sehat dan melayaniku lagi di tempat tidur.

Narasi Seks Sange Ketika tersebut, tidak menyengaja saya buka SMS di mobile Tari. Tercatat disana, “Mbak Tari, saya rindu memek Mbak. Senin jam 12 siang, saya kerumah Mbak cocok suami Mbak di dalam kantor. Gunakan jubah, hijab lebar dan kaus kaki, tetapi jangan gunakan celana dalam dan bra. Kita bermain di ranjangmu ya? -Al”.
“Ini ada SMS, sayang… belum kubaca… perutku mulas…” saya beraga tergesa-gesa ke kamar mandi sekalian memberikan smartphone Tari padanya.

Sekitaran 10 menit selanjutnya saya keluar kamar mandi. Kusaksikan muka Tari cukup pucat.
“SMS dari siapa sayang ?” tanyaku.
“Eh…uh… dari Bu Ani,” jawabannya gelagapan.
“Ada apakah ?”
“Uh… ucapnya… ingin mengambil uang arisan, Senin siang,”
“Ooo…” saya berakhir, seperti tidak terjadi apa-apa.

***

Hari Senin, saya menyengaja pergi kantor cukup siang. Jam 11.30. Tapi tanpa setahu Tari, kusiapkan handycam pada tempat terselinap, ke arah tempat tidur. Seting camera kuatur dengan timer supaya mulai recording 1/2 jam kembali.

Kusaksikan Tari resah dan bolak-balik melihat jam dinding. Dia telah gunakan hijab putih lebar dan jubah ungu. Elok sekali. Kucium pipinya waktu mohon pamit sekalian tanganku meraba-raba pantatnya.

“Eh, kamu tidak pakai celana dalam ya ?” kataku, berpura-pura terkejut, sekalian meremas pantatnya yang bulat.
Tari tersenyum kecut. Dia menggelinjang-geliat waktu pangkal pahanya kuremas-remas.
“Jangan-jangan kamu tidak gunakan bra,” kataku.
“Nach, benar kan,” kataku saat tanganku meraba-raba payudaranya.
Kusingkapkan hijab lebarnya, lantas kubuka kancing jubah pada bagian dadanya. Bibirku langsung serang putingnya. Tari mengerang-erang.
“Maaas…sudaahh… ke kantor sana !” ucapnya dengan suara manja. Tetapi kutahu iakhawatir Al tiba saat sebelum saya pergi. Kugigit dengan gaungs putingnya.Tari memekik kecil.
“Nakal !” ucapnya.
Aku juga pergi. Tetapi di ujung jalan saya stop. Pas jam 12.00 kusaksikan mobil Al masuk garasi rumahku.

Handycamku tentu mulai bekerja. Lima belas menit berakhir, kuhubungi nomor smartphone Al.
“Sedang di mana Al ?” kataku. Kedengar Al menjawab dengan grogi.
“Di dalam rumah rekan, bos,” ucapnya.
“Tujuanmu rumahku, kan ?” Al semakin grogi.
“Eh… oh… iya…sorry bos,” ucapnya.

Cerita Lainnya:   Tubuh ku Yang Telah Di Kuasai

“OK, tidak apapun. Tetapi lain waktu ijin dahulu ya Al ?” kataku.
“Iya bos… iya bos…” sahutnya.
“By the way, kont*lmu telah masuk mem*k istriku belum ?”
“Telah bos…”
“Bagus, coba tolong kamu capit putingnya. Saya ingin dengar jeritan istriku,” kataku.
Al taat. Selang beberapa saat kudengar jerit kesakitan Tari.

“OKAl, silahkan kamu setubuhi istriku. Di memek bisa, anus bisa di mulut bisa. Kamu ikat saja ia di tempat tidur. Terus kamu kerjain ia sampai orgasme berulang-kali. Bye Al.” Kututup telephone, lantas melesat kekantor. Malam nanti, rekaman handycam akan kunikmati.

***

Saya pulang larut malam. Tari membuka pintu. Kukecup keningnya. Dia terlihat lemas. Tapi, dia memang istri yang setia. Dibuatkannya saya satu gelas teh hangat.
“Saya tidur kembali ya, tubuhku pegal semua,” ucapnya.
Saya mengganggukkan kepala dan kukecup kembali keningnya.
Kutunggu 1/2 jam. Kutengok Tari benar-benar tertidur nyenyak. Kuambil handycam yang kutempatkan di lokasi terselinap. Lantas, kubawa ke ruangan kerjaku.

Dengan jantung berdebar-debar, kuputar kembali hasil rekaman automatis siang tadi. Yes, hasilnya prima.
5menit pertama cuma kelihatan ruang kamarku yang kosong. Tapi, selanjutnya kelihatan figur wanita berjubah ungu dan hijab lebar putih berlari di ikuti Al.
Wanita itu, Tari, tertekan pada dinding kamar.Kelihatan Tari dengan muka geram berdiskusi dengan Al yang tetap tersenyum. Kelihatan Tari kerepotan menepiskan tangan nakal Al yang menyentuh pangkal paha dan payudaranya.

Selanjutnya kelihatan Al seperti geram dan mencekik leher Tari. Kemudian, Tari kelihatannya berserah.Dia diamkan saja Al memagut bibirnya.
Al lantas menggeret istriku dan menghempasnya sampai terduduk di pinggir tempat tidur. Tari mengalihkan wajahnya saat Al berdiri di hadapannya melepaskan celananya. Al selanjutnya memaksakan mengulum penisnya.

Selang beberapa saat, Al menggerakkan Tari sampai telentang di tempat tidur. Lantas disingkapkannya jubah Tari sampai kepinggang. Dengan kasar, dia segera menanamkan penisnya ke vagina istriku. Tari kelihatan menjerit kesakitan.

Baru sejumlah pacuan, Al terlihat bicara di smartphonenya. Itu lah saat saya menghubunginya. Masih sekalian menghubungi, Al terus memacu penisnya masuk keluar vagina Tari. Kelihatan saat Al menjepit puting kanan Tari sampai iamenjerit kesakitan.

Saat telephone ditutupnya, Al terlihat seperti kesetanan. Dia membolak-balik badan Tari mirip orang membanting-banting bantal. Sekali dia membuat Tari telentang dan memerkosanya. Kali lain, dibikinnya Tari menungging dan dia menyodominya. Kali lain kembali dibikinnya badan Tari tertekuk dan dia secara kasar memerkosanya sekalian menusukkan jarinya ke anus Tari. Hingga kemudian kusaksikan Al orgasme dalam mulut Tari.

Kusaksikan Tari tersedu-sedu. Usai memberikan kepuasan hajatnya, Al mengikat Tari telentang dengan ke-2 tangan dan kaki terpentang ke beberapa sudut tempat tidur.

Al selanjutnya kelihatan mengisap rokoknya sekalian tiduran di tengah-tengah paha Tari yang mengangkang. Kepalanya berbantalkan paha Tari, di dekat pangkalnya. Sekalian merokok, Al membelai-belai vagina Tari. Kadang-kadang, Al dengan nakal mengambili satu helai rambut kemaluan Tari. Kedengar Tari mem*kik saat Al jatuhkan abu rokoknya pada tempat bertumbuhnya rambut kemaluannya.

Cerita Lainnya:   Kangen Burung Mantan

Al selanjutnya bangun dan duduk disebelah Tari. Dibukanya jubah Tari pada bagian dada. Ke-2 payudara istriku terlihat membusung. Tari mem*kik kembali waktu Al 2x jatuhkan abu rokok di puncak payudaranya.
Yang terjadi selanjutnya membuatku mau tak mau mengacung jempol ke Al. Kembali lagi, dia permainkan istriku dengan prima. Dirangsangnya Tari secara beragam langkah, sampai istriku yang alim itu berulang-kali orgasme.

Tapi, Al memang pemerkosa sejati. Ketika Tari capai kepuasan, dia mulai melukainya kembali. Disumpalnya mulut Tari dengan celana dalamnya. Lantas, dijepitnya ke-2 puting Tari dengan capit baju. Kelihatan dalam rekaman, Tari meronta-ronta dan matanya melotot. Belum juga rontaannya stop, Al lakukan hal yang masih sama pada klitorisnya.

Al selanjutnya menindihnya lagi. Suara rintihan Tari kedengar benar-benar menyedihkan. pekik ketahannya saat Al secara kasar menarik lepas capit baju pada ke-2 putingnya. Tidak cukup sampai di sana. Mahasiswa fakultas kedokteran itu terus menyentil-nyentil ke-2 puting Tari dengan keras.

Itil V3
Al pada akhirnya kelihatan sampai pada klimaksnya. Kusaksikan dia mengangkangi muka Tari, melepaskan sumpal di mulut Tari dan mengganti masukkan penisnya ke situ.Badan Al terlihat tergetar hingga kemudian lemas dan duduk mengangkangi perut istriku.

Tari terbatuk-batuk, beberapa sperma pemuda itu keluar segi bibirnya. Kusaksikan Al sapu dengan jarinya dan meratakannya ke semua sisi muka Tari.
Kedengar Tari menangis tersedu-sedu saat Al bangun dan kenakan celananya kembali. Kupikir Al akan akhiri laganya. Rupanya tidak. Kusaksikan dia ambil camera digital dan memfoto istriku yang sedang tidak memiliki daya.

Al buka lebar-lebar sisi dada jubah istriku. Tari mengalihkan muka saat Al memfoto payudaranya yang terbuka dari dekat. Al memfoto sekalian berdiri dengan samping kakinya mencapai samping payudara Tari. Dia kerjakan itu pada vagina Tari.

Baru kemudian kusaksikan dia melepas ikatan pada tangan dan kaki Tari. Istriku langsung mendekap membelakangi Al. Tapi Al justru menyingkapkan jubahnya sampai ke pinggang. Kusaksikan dia memfoto kembali istriku dengan bokongnya yang terbuka. Dia bahkan juga menguakkan bongkahan bokong Tari untuk menyaksikan vaginanya dan memfoto kembali dengan 2 jarinya masuk kevagina Tari.
Saya cukup terkejut menyaksikan Al selanjutnya menampar keras sekali bokong Tari. Kusaksikan Tari sampai mem*kik. Rupanya, itu salam perpisahan dari Al.

Sepuluh menit akhir rekaman itu hanya gambar Tari berbaring mendekap. Nampaknya dia menangis karena kadang-kadang badannya kelihatan bergetar. Kusimpan hasil rekaman rahasia itu di tempat yang aman. Lantas saya kembali lagi ke kamar. Tari kelihatan tidur sangat nyenyak. Tempatnya seperti sisi akhir rekaman barusan.

Kusingkapkan sisi bawah dasternya sampai pantatnya yang bulat kelihatan. Masih kelihatan merah sisa pukulan Al di kulitnya yang mulus. Kusibakkan bokongnya sampai kelihatan vaginanya yang tembam.
Sebenarnya, saya ingin menidurinya malam hari ini. Tapi, saya kasihan menyaksikannya kecapekan. Aku juga tidur sekalian merengkuhnya.

Category: CERITA SEX
cersex mom cersex digilir cersex ibu tiri cersex dengan ibu cersex ukhti cersex dukun cabul

Related video