Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
8 views

Dokter muda itu tetap terus berceloteh. Yoga berusaha masih tetap cool dengan celotehan pedas tersebut. Jika diikutkan hati, hatinya memang panas direndahkan bergitu.

Cersex Hot – Tetapi karena tubuhnya sakit dan lutut dan sikutnya tengah dibalut perban karena jatuh dari motor karena itu ia ambil sikap diam.

Yoga terpikir kejadian tadi malam saat ia dan beberapa temannya berlomba-lomba balapan motor liar di jalanan malam kota. Nasibnya malang karena terpeleset di kelokan dan tubuhnya terhempas ke jalan aspal yang keras. Tubuh, lutut dan sikunya bengkak dan keluarkan banyak darah. Beruntung helm yang digunakannya tidak lepas masih tetap membuat perlindungan kepalanya, jika tidak kepalanya mungkin dapat bocor.

Dokter amoy, narasi seks dokter, pemerkosaan seorang dokter amoy toge, narasi seks dokter nakal yang berlagu
Narasi Seks Indonesia Yoga memutuskan untuk mendapatkan perawatan dalam suatu klinik dokter umum. Ia malas ke rumah sakit karena beberapa suster di situ pasti mengkritik hobynya tersebut. Tetapi tidak diduganya, di klinik dokter umum ini juga si dokter meyinggung-nyinggung hobynya tersebut. Dokter turunan cina muda itu benar-benar elok dan Toge.. yupzz bahkan juga toket gedenya teramat benar-benar tetap kencang, wajarlah mungkin ia masih perawan. Dokter ini patut menjadi seorang mode, pikir Yoga.

“Duduk, anda sakit apa?” Bertanya dokter muda tersebut.

Yoga jalan perlahan-lahan sekalian melihat ke dinding ada di belakang dokter yang menggunakan pakaian dokter warna putih. Dalam suatu figura kelihatan ijazah dokter ini. Dr. Sinta Angeline Chie.

“Saya sakit di sini dokter,” jawab Yoga malu sekalian memperlihatkan selangkangannya.

“Memang mengapa?” bertanya si dokter.

“Terjepit resleting dokter,” jawab Yoga terputus-putus meredam malu.

“Anda coba membuka celananya dan tiduran di situ,” sekalian tangannya memperlihatkan sebuah tempat tidur kecil yang jadi tempat pemeriksaan.

Yoga buka celana yang digunakannya dan tiduran pada tempat tidur pemeriksaan sama seperti yang ditujukan oleh sang dokter Tionghoa itu.

Dr. Sinta mengecek sekalian memegang tangkai kontol Yoga dengan tangannya yang terbungkus sarung tangan karet.

“Ini salah kamu sendiri. Jika saja kamu tidak buang kulit yang membunteli kepala penismu ini pasti tidak ini jadi.” Dr. Sinta bernada sekalian mengelusi kepala licin kontol Yoga yang lecet.

Yoga berpikir. Apakah salah saya karena saya disunat. Dokter cina ini mempersalahkan saya karena kulit kulupku sudah dibuang.

“Anda tidak tahu kan, kulit kulup berperan membuat perlindungan kepala penis. Jika kulupnya dibuang itu emangnya buat apa?” Dr. Sinta tetap marah-marah.

“Saya sukai wanita-perempuan kalian, kepala mereka ditutup baik. Tetapi saya tidak sukai penis kalian, kulit penutup kepala justru dibuang.”

Yoga benar-benar marah saat kontolnya direndahkan semacam itu oleh si dokter. Tetapi hati geramnya tidak diperlihatkan karena cederanya sedang dicheck. Jika tidak dapat metahan emosi sudah ditembus dokter cina tersebut. Malunya makin jadi saat si pendamping dokter itu senyuman-senyum saat Dr. Sinta terus menerus marah-marah.

“Susi! Jika Suami kamu disunat tidak?”

“Tidak, dokter,” jawab Susi yang terlihat dari performanya asal dari Papua.

“Kamu sukai yang disunat atau tidak disunat?” bertanya Dr. Sinta kembali.

“Saya tidak persoalkan itu dokter. Asal kontol itu dapat bangun lumayan keras dan dapat memberikan kepuasan saya.” Jawab Susi enteng.

Yoga marah. Dokter ni ingin menyembuhkannya yang sedang kesakitan ini atau justru ingin mengobrol dengan pendampingnya.

“Saya jika nikah kelak ingin tentukan yang tidak disunat,” Dr. Sinta berceloteh tanpa rasa malu ke Yoga yang dirawatnya. Atau dokter amoy ini menyengaja ingin menyudutkan Yoga.

“Jika rupanya ia disunat lantas bagaimanakah dokter?” bertanya Susi.

“Saat sebelum dinikahi, saya pasti check kontolnya lebih dahulu. Saya perlu tes keperkasaannya.”

Itil V3
“Dokter tidak jadi masalah jika kelak di waktu malam pertama dokter tidak virgin kembali?”

“Saat ini juga saya sudah tidak virgin.” Oceh mulut tipis dokter muda tersebut.

Yoga cuma diam saja di atas tempat tidur pemeriksaan. Hati marahnya tetap bersisa. Rasa malu dan terhina ada sepanjang dokter bermata sipit itu berceloteh memandang rendah kontol kepunyaannya. Si dokter terus sapu cairan obat ke sisi kepala kontol yang cedera. Yoga merasa pedih saat obat dioleskan. Kesan geli ada juga saat kapas obat merayap di kepala kontolnya.

“Okay, dah usai. kontolmu ini memiliki ukuran kecil sekali. Tidak ada wanita yang menyukai.” Sempat dokter muda ini menyepet Yoga dengan sinis.

Emosi Yoga kembali tersulut baranya api. Bicaranya sich perlahan tetapi dalem… Mungkin jika ia sedang tidak sakit saat itu dokter cina itu akan disetubuhinya. Kata-kata dokter itu mencederai hatinya. Yoga merasa terhina.

“Saya merasa terhina sama dokter haram sialan tersebut. ” Yoga bercerita peristiwa yang menerpanya ke Reza temannya satu minggu sesudah pemeriksaan.

“Lantas saat ini kamu ingin ngapain?” bertanya Reza.

“Saya ingin balas sakit hati, agar ia rasa tangkai kontolku ni,” Yoga tetap simpan kemarahan.

“Kau ingin turut saya?” bertanya Yoga.

“Bolehlah, saya ingin mencoba lubang bool tuch amoy.”

Jam sepuluh malam itu Yoga dan Reza sedang menanti di muka klinik Dr. Sinta. Satu-satu pendamping dokter itu tinggalkan klinik. Sepuluh menit memperhatikan munculah Dr. Sinta. Ia sedang memegang kunci untuk tutup kliniknya. Lantas secara cepat Yoga dan Reza menerobos dan memegang si dokter muda dari belakang. Sekalian mulutnya dibekap tubuh dokter itu didorong masuk ke klinik.

Yoga ditolong Reza menarik dokter amoy itu ke ruangan check pasien. Lampu dihidupkan jelas dan dokter itu dibaringkan di atas tempat tidur untuk mengecek pasien. Yoga keluarkan pisau kecil yang diletakkan dalam kantongnya dan ujungnya dirapatkan ke pipi licin si dokter.

“Jika kamu menjerit pisau ini akan menoreh pipimu yang elok ini.” Yoga memberikan teror ke Dr. Sinta.

“Jika ingin selamat ikutinya saja perintah kami,” ikat Reza.

Dengan penuh ketakutan Dr. Sinta meng ikuti saja teror mereka tanpa berusaha menantang. 2 orang pria lokal yang memiliki badan kekar ini dapat lakukan apapun itu ke dianya. Yoga menggenggam kuat paha Dr. Sinta yang menggunakan rok pendek warna hitam. Dr. Sinta cuma pejamkan matanya saat kancing pakaiannya dicabut satu-satu.. sampai tampaklah toket besar dokter amoy tersebut.

Lantas rok mininya yang warna hitam diangkat jari Yoga keatas. Airmata mulai jatuh keluar kelopak matanya saat Yoga selanjutnya melepaskan rok yang digunakannya itu hingga tampilkan paha dan tangkai kakinya yang sangat putih tetapi memeknya tetap di buntel celana dalam warna krim. Yoga menjilat-jilati paha dokter amoy itu karena terangsang nikmati panorama cantik di hadapannya.

“Pekan kemarin kau mengejek burungku. Kau katakan burung bersunat jelek rupa. Kau katakan kembali burungku kecil, tidak ada wanita ingin. Saat ini saya ingin kau merasai burung punyaku ini.”

Dengan hati yang takut Dr. Sinta mulia terpikir pada lelaki di hadapannya. Dr. Sinta masih ingat pemuda yang mengangkang dan dirawatnya di sini karena kepala penisnya terjepit resleting. Dr. Sinta lantas mulai menyesal kerana sudah mengejek pemuda ini. Tidak diduganya pemuda ini berdendam padanya.

Lantas Dokter sinta diminta berdiri, sesudah berdiri di doronglah dokter sinta ke tembok, sampai dia tersudut di tembok itu kemudian dibukalah pakaian dinas dokter Sinta yang warna putih itu… dan sekarang dokter sinta cuma kenakan Celana Dalamnya yang warna krim, ia cuma dapat pasrah bersender di tembok sekalian tutup wajahnya.

Kenudian dokter sinta kembali di baringkan pada tempat tidur barusan dan Pada akhirnya cuma celana dalam Dr. Sinta yang warna krim itu yang tutupi badan mulusnya. Yoga juga menciumi dari ujungnya kaki sampai hingga ke celana dalam Dr. Sinta.

Mengeliat-geliat lah Dr. Sinta diberlakukan demikian. Yoga selanjutnya menarik turun celana dalam Dr. Sinta dan memperlihatkan gundukan memek putih yang ditutupi dengan bulu-bulu lembut warna hitam dan sangat mennggairahkan.

Yoga juga terus arahkan wajahnya ke sela belahan memek dari Dr. Sinta dan menjilat-jilatnya dengan penuh gairah. Mengeliat-ngeliat Dr. Sinta diberlakukan demikian. Memeknya berasa geli dijilati Yoga. Walaupun juga tidak ada kerelaan tetapi lidah Yoga yang menganiaya kelentitnya membuat gairahnya membara . Sekalian menjilat memek Dr. Sinta, tangan Yoga tidak henti-henti meraba-raba paha dan semua badan Dr. Sinta. Dr. Sinta menjerit-jerit kecil ketika Yoga mengisap biji kelentitnya yang dirasa nikmat. Terangkut-angkat bokong Dr. Sinta meredam masalah tetapi nikmat.

Yoga tidak perduli dengan memek sang wanita sipit yang berbau Air kencing tersebut. Mungkin Dr. Sinta tidak membersihkan memeknya setelah kencing. Yoga mulai mengamuk dan ingin mengolah sisi atas badan Dr. Sinta .

Bibir Dr. Sinta sekarang jadi mangsa kecupan Yoga dan jari-jemarinya meremas buah dada toge yang padat punya Dr. Sinta. Terlihat pipi Dr. Sinta yang halus dan putih itu beralih menjadi kemerah-merahan kelika Yoga makin mengamuk. Yoga mulai buka baju dan celana jeansnya. Yoga juga melepaskan celana dalamnya dan keluarkan tangkai kontolnya yang sudah lama mengeras. Tangkai kontol sepanjang enam inch itu mengganguk-angguk menanti mangsanya.

“Jangan… tolong jangan teruskan…, saya meminta maaf,” kata Dr. Sinta meminta welas asih.

“Telah telat kau meminta maaf. Saat ini kau rasakanlah kontol yang telah disunat ku ni.” Yoga ketawa kecil.

Yoga mengurut tangkai kontolnya. Helm bundar warna coklat tua itu mengkilap. Menyengaja didekatkan ke muka amoy elok itu… Dr. Sinta tidak menduga tangkai penis pendek dan kecil waktu ia check pekan kemarin dapat tumbuh sampai sebesar tersebut.

“Sekali kau coba kontolku yang sudah disunat ini, kamu akan suka. Merasai kesan dan kepuasannya.”

Yoga terus mengangkangkan Dr. Sinta yang tidak memiliki daya itu lantas terlihat lubang memeknya lebar terbuka dan siap untuk digarapnya. Yoga tidak menanti lama nantinya.. yogapun menusukkan tangkai kontol yang dulu pernah direndahkan si dokter cina ke lubang memek Dr. Sinta yang sempit tersebut. Yoga rasakan kepuasan yang tak terbatas saat tangkai penisnya masuk menerobos ke saat memek sang amoy. Dr. Sinta cuma tutupi wajahnya. “Jleb-jleb-jleb” blebes.. bunyi memek punya Dr. Sinta dipacui Yoga dengan penuh gairah.

Reza yang semula cuma melihat mulai berlaga karena gairahnya ikut juga berkumandang badai, disamping itu karena reza kerap buka situs bokepdo.com, menjadi gairahnya makin brutal. Toket punya wanita cina yang sintal itu diremas-remasinya.

Ketiak licin dokter amoy itu di cium dan dihirupinya. Cukup harum ketiak dokter muda ini. Dr. Sinta kegelian saat lidah Reza mulai bolak-balik pada kulit ketiaknya yang licin.

Yoga melanjutkan laganya. Tangkai kontolnya diambil dari lubang memek Dr. Sinta. Diangkatnya tubuh dokter muda itu dan ditempatkan di lantai. Ditujukan dokter amoy itu agar merayap. Kontolnya yang basah dengan lendir memek Dr. Sinta didorongnya masuk dari belakang. Dr. Sinta cuma sanggup mengeluh. Terayun-ayun toketnya yang bergantung. sekarang mereka lakukan Doggy model

Reza yang memperhatikan saja perilaku Yoga dan Dr. Sinta tidak bisa kembali meredam gairahnya. Celananya dipelorotkan dan kontol kepunyaannya yang sedikit besar dengan punya Yoga berdiri menegang dengan keras. Kontol itu dipaksakankankan masuk ke dalam mulut Dr. Sinta.

“Saat ini hirup kontol yang sudah sunat punyaku. Kelak pasti kau akan rasakan nikmatnya,” usik Reza sekalian arahkan kontolnya yang lebih besar dan panjang itu ke muka Dr. Sinta. Dr. Sinta cuma sanggup menyaksikan tanpa berani menantang.

“Membuka mulutmu dan sedotilah, nantikan apalagi,” perintah Reza dengan suara keras.
Dr. Sinta buka mulut tanpa daya dan memulai mengecapi kepala licin bentuk helm jerman menerobos ke mulutnya. Dr. Sinta mengisap dan mengemut tangkai kontol yang lebih besar sampai Reza mengerang-ngerang kenikmatan.

Makin lama Dr. Sinta sudah keletihan dan cuma sanggup mengikuti saja tindakan Yoga dan Reza kehadapnya. Pada akhirnya Dr. Sinta tidak sanggup bertahan kembali dengan pacuan dari kontol Yoga dan ia juga sudah basah berkeringat karena nyaris klimaks. Mata Dr. Sinta terlihat sangat kuyu dan keletihan sementara buah dadanya menegang tajam karena rasakan orgasme yang sangat luar biasa, wajarlah pertama kali untuknya dientot oleh lelaki yang bersunat. konto yang pernah dia anggap tidak menarik rupanya berasa benar-benar luar biasa.

Pada akhirnya Dr. Sinta klimaks dan air jus memeknya keluar dengan adanya banyak dan terlihat menetes pada lubang memeknya. Pertama kali Dr. Sinta mendapatkan orgasme dari persetubuhannya dengan penis yang sudah disunat. Awalnya rekan lelakinya yang tetap berkulup yang melayaninya ngentot. Mengeluh luar biasa sang amoy elok saat ia alami klimaks. Menggigil tubuhnya rasakan kepuasan yang sangat benar-benar.

Yoga ikut orgasme susul si dokter saat menyaksikan amoy muda yang elok yang dipacunya itu klimaks dan ia meraung kuat dalam orgasme sekalian menembak-nembakkan air kejantannya ke lubang memek Dr. Sinta. Wanita cina itu bisa rasakan cairan panas menimpa kuat ke rongga rahimnya. Pangkal rahimnya terkemut-kemut mengisap benih pria pribumi yang banyak. Mungkin 2 buah zakar punyai Yoga ngecrot disitu kosongkan semua amunisinya.

Reza tidak ketahan kembali saat mulut imut yang hangat itu membelai tangkai penisnya. Reza yang tidak pernah rasakan kengahatan dari wanita tidak bisa tahan lama dan tembakkan air maninya ke mulut Dr. Sinta. Dr. Sinta dengan kurang kuat menelan semua mani dari kontol Reza. Berasa anyir tetapi ditelan .

“Saat ini kau cicipi kontol yang kau nista. Kau katakan tidak ingin kontol yang sunat. bagaimana rasanya?”

“Enaak..” Dr. Sinta menjawab dengan hati malu.

Saat ini Dr. Sinta mengaku tangkai penis pria lokal punya 2 orang ini tambah nikmat dari tangkai rekan lelakinya. Ia sudah salah kira. Dan ia merasa bersalah karena mengejek kontol lelaki ini. Tetapi jika dipikir ada juga maknanya. Ia bisa nikmati tangkai penis yang dipotong kulit penutupnya. Rasanya nikmat. Dr. Sinta mulai berpikiran untuk memerintah rekan lelakinya dikhitan .

Reza dan Yoga kenakan pakaian dan tinggalkan dokter cina itu terbujur kelelahan di lantai.

“Tidak sebelumnya sempat saya rasakan memeknya amoy. Hisapannya tentu hebat, saya sudah tidak tahan.” Reza mengeluhkan perlahan-lahan.

“Kau jangan bersedih. Pekan kedepan kita buat kembali dokter cina tu.”

Yoga dan Reza ketawa berderai dalam mobil. Yoga dan Reza membuat gagasan mereka seterusnya. Apalagi Reza bersikeras ingin nikmati memek punya amoy yang elok tersebut. Ini kali mereka akan ajak seorang sahabat mereka yang ingin merasakan memek amoy yang ketat tersebut. Maklum 2 orang jejaka jones ini tidak pernah merasakan enaknya ngentot. Cuma nyabun dan coli yang mereka mengetahui, itu juga telah berasa nikmat yang tidak terbatas.
Narasi Seks Pemerkosaan Dokter Nakal yang Berlagu

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Mertua Nafsu Melihat Kontolku Yang Gede

 

Dokter muda itu tetap terus berceloteh. Yoga berusaha masih tetap cool dengan celotehan pedas tersebut. Jika diikutkan hati, hatinya memang panas direndahkan bergitu. Tetapi karena tubuhnya sakit dan lutut dan sikutnya tengah dibalut perban karena jatuh dari motor karena itu ia ambil sikap diam.

Yoga terpikir kejadian tadi malam saat ia dan beberapa temannya berlomba-lomba balapan motor liar di jalanan malam kota. Nasibnya malang karena terpeleset di kelokan dan tubuhnya terhempas ke jalan aspal yang keras. Tubuh, lutut dan sikunya bengkak dan keluarkan banyak darah. Beruntung helm yang digunakannya tidak lepas masih tetap membuat perlindungan kepalanya, jika tidak kepalanya mungkin dapat bocor.

Dokter amoy, narasi seks dokter, pemerkosaan seorang dokter amoy toge, narasi seks dokter nakal yang berlagu
Narasi Seks Indonesia Yoga memutuskan untuk mendapatkan perawatan dalam suatu klinik dokter umum. Ia malas ke rumah sakit karena beberapa suster di situ pasti mengkritik hobynya tersebut. Tetapi tidak diduganya, di klinik dokter umum ini juga si dokter meyinggung-nyinggung hobynya tersebut. Dokter turunan cina muda itu benar-benar elok dan Toge.. yupzz bahkan juga toket gedenya teramat benar-benar tetap kencang, wajarlah mungkin ia masih perawan. Dokter ini patut menjadi seorang mode, pikir Yoga.

“Duduk, anda sakit apa?” Bertanya dokter muda tersebut.

Yoga jalan perlahan-lahan sekalian melihat ke dinding ada di belakang dokter yang menggunakan pakaian dokter warna putih. Dalam suatu figura kelihatan ijazah dokter ini. Dr. Sinta Angeline Chie.

“Saya sakit di sini dokter,” jawab Yoga malu sekalian memperlihatkan selangkangannya.

“Memang mengapa?” bertanya si dokter.

“Terjepit resleting dokter,” jawab Yoga terputus-putus meredam malu.

“Anda coba membuka celananya dan tiduran di situ,” sekalian tangannya memperlihatkan sebuah tempat tidur kecil yang jadi tempat pemeriksaan.

Yoga buka celana yang digunakannya dan tiduran pada tempat tidur pemeriksaan sama seperti yang ditujukan oleh sang dokter Tionghoa itu.

Dr. Sinta mengecek sekalian memegang tangkai kontol Yoga dengan tangannya yang terbungkus sarung tangan karet.

“Ini salah kamu sendiri. Jika saja kamu tidak buang kulit yang membunteli kepala penismu ini pasti tidak ini jadi.” Dr. Sinta bernada sekalian mengelusi kepala licin kontol Yoga yang lecet.

Yoga berpikir. Apakah salah saya karena saya disunat. Dokter cina ini mempersalahkan saya karena kulit kulupku sudah dibuang.

“Anda tidak tahu kan, kulit kulup berperan membuat perlindungan kepala penis. Jika kulupnya dibuang itu emangnya buat apa?” Dr. Sinta tetap marah-marah.

“Saya sukai wanita-perempuan kalian, kepala mereka ditutup baik. Tetapi saya tidak sukai penis kalian, kulit penutup kepala justru dibuang.”

Yoga benar-benar marah saat kontolnya direndahkan semacam itu oleh si dokter. Tetapi hati geramnya tidak diperlihatkan karena cederanya sedang dicheck. Jika tidak dapat metahan emosi sudah ditembus dokter cina tersebut. Malunya makin jadi saat si pendamping dokter itu senyuman-senyum saat Dr. Sinta terus menerus marah-marah.

“Susi! Jika Suami kamu disunat tidak?”

“Tidak, dokter,” jawab Susi yang terlihat dari performanya asal dari Papua.

“Kamu sukai yang disunat atau tidak disunat?” bertanya Dr. Sinta kembali.

“Saya tidak persoalkan itu dokter. Asal kontol itu dapat bangun lumayan keras dan dapat memberikan kepuasan saya.” Jawab Susi enteng.

Yoga marah. Dokter ni ingin menyembuhkannya yang sedang kesakitan ini atau justru ingin mengobrol dengan pendampingnya.

“Saya jika nikah kelak ingin tentukan yang tidak disunat,” Dr. Sinta berceloteh tanpa rasa malu ke Yoga yang dirawatnya. Atau dokter amoy ini menyengaja ingin menyudutkan Yoga.

“Jika rupanya ia disunat lantas bagaimanakah dokter?” bertanya Susi.

“Saat sebelum dinikahi, saya pasti check kontolnya lebih dahulu. Saya perlu tes keperkasaannya.”

Itil V3
“Dokter tidak jadi masalah jika kelak di waktu malam pertama dokter tidak virgin kembali?”

“Saat ini juga saya sudah tidak virgin.” Oceh mulut tipis dokter muda tersebut.

Yoga cuma diam saja di atas tempat tidur pemeriksaan. Hati marahnya tetap bersisa. Rasa malu dan terhina ada sepanjang dokter bermata sipit itu berceloteh memandang rendah kontol kepunyaannya. Si dokter terus sapu cairan obat ke sisi kepala kontol yang cedera. Yoga merasa pedih saat obat dioleskan. Kesan geli ada juga saat kapas obat merayap di kepala kontolnya.

“Okay, dah usai. kontolmu ini memiliki ukuran kecil sekali. Tidak ada wanita yang menyukai.” Sempat dokter muda ini menyepet Yoga dengan sinis.

Emosi Yoga kembali tersulut baranya api. Bicaranya sich perlahan tetapi dalem… Mungkin jika ia sedang tidak sakit saat itu dokter cina itu akan disetubuhinya. Kata-kata dokter itu mencederai hatinya. Yoga merasa terhina.

“Saya merasa terhina sama dokter haram sialan tersebut. ” Yoga bercerita peristiwa yang menerpanya ke Reza temannya satu minggu sesudah pemeriksaan.

“Lantas saat ini kamu ingin ngapain?” bertanya Reza.

“Saya ingin balas sakit hati, agar ia rasa tangkai kontolku ni,” Yoga tetap simpan kemarahan.

“Kau ingin turut saya?” bertanya Yoga.

“Bolehlah, saya ingin mencoba lubang bool tuch amoy.”

Jam sepuluh malam itu Yoga dan Reza sedang menanti di muka klinik Dr. Sinta. Satu-satu pendamping dokter itu tinggalkan klinik. Sepuluh menit memperhatikan munculah Dr. Sinta. Ia sedang memegang kunci untuk tutup kliniknya. Lantas secara cepat Yoga dan Reza menerobos dan memegang si dokter muda dari belakang. Sekalian mulutnya dibekap tubuh dokter itu didorong masuk ke klinik.

Yoga ditolong Reza menarik dokter amoy itu ke ruangan check pasien. Lampu dihidupkan jelas dan dokter itu dibaringkan di atas tempat tidur untuk mengecek pasien. Yoga keluarkan pisau kecil yang diletakkan dalam kantongnya dan ujungnya dirapatkan ke pipi licin si dokter.

“Jika kamu menjerit pisau ini akan menoreh pipimu yang elok ini.” Yoga memberikan teror ke Dr. Sinta.

“Jika ingin selamat ikutinya saja perintah kami,” ikat Reza.

Dengan penuh ketakutan Dr. Sinta meng ikuti saja teror mereka tanpa berusaha menantang. 2 orang pria lokal yang memiliki badan kekar ini dapat lakukan apapun itu ke dianya. Yoga menggenggam kuat paha Dr. Sinta yang menggunakan rok pendek warna hitam. Dr. Sinta cuma pejamkan matanya saat kancing pakaiannya dicabut satu-satu.. sampai tampaklah toket besar dokter amoy tersebut.

Lantas rok mininya yang warna hitam diangkat jari Yoga keatas. Airmata mulai jatuh keluar kelopak matanya saat Yoga selanjutnya melepaskan rok yang digunakannya itu hingga tampilkan paha dan tangkai kakinya yang sangat putih tetapi memeknya tetap di buntel celana dalam warna krim. Yoga menjilat-jilati paha dokter amoy itu karena terangsang nikmati panorama cantik di hadapannya.

“Pekan kemarin kau mengejek burungku. Kau katakan burung bersunat jelek rupa. Kau katakan kembali burungku kecil, tidak ada wanita ingin. Saat ini saya ingin kau merasai burung punyaku ini.”

Dengan hati yang takut Dr. Sinta mulia terpikir pada lelaki di hadapannya. Dr. Sinta masih ingat pemuda yang mengangkang dan dirawatnya di sini karena kepala penisnya terjepit resleting. Dr. Sinta lantas mulai menyesal kerana sudah mengejek pemuda ini. Tidak diduganya pemuda ini berdendam padanya.

Lantas Dokter sinta diminta berdiri, sesudah berdiri di doronglah dokter sinta ke tembok, sampai dia tersudut di tembok itu kemudian dibukalah pakaian dinas dokter Sinta yang warna putih itu… dan sekarang dokter sinta cuma kenakan Celana Dalamnya yang warna krim, ia cuma dapat pasrah bersender di tembok sekalian tutup wajahnya.

Kenudian dokter sinta kembali di baringkan pada tempat tidur barusan dan Pada akhirnya cuma celana dalam Dr. Sinta yang warna krim itu yang tutupi badan mulusnya. Yoga juga menciumi dari ujungnya kaki sampai hingga ke celana dalam Dr. Sinta.

Mengeliat-geliat lah Dr. Sinta diberlakukan demikian. Yoga selanjutnya menarik turun celana dalam Dr. Sinta dan memperlihatkan gundukan memek putih yang ditutupi dengan bulu-bulu lembut warna hitam dan sangat mennggairahkan.

Yoga juga terus arahkan wajahnya ke sela belahan memek dari Dr. Sinta dan menjilat-jilatnya dengan penuh gairah. Mengeliat-ngeliat Dr. Sinta diberlakukan demikian. Memeknya berasa geli dijilati Yoga. Walaupun juga tidak ada kerelaan tetapi lidah Yoga yang menganiaya kelentitnya membuat gairahnya membara . Sekalian menjilat memek Dr. Sinta, tangan Yoga tidak henti-henti meraba-raba paha dan semua badan Dr. Sinta. Dr. Sinta menjerit-jerit kecil ketika Yoga mengisap biji kelentitnya yang dirasa nikmat. Terangkut-angkat bokong Dr. Sinta meredam masalah tetapi nikmat.

Yoga tidak perduli dengan memek sang wanita sipit yang berbau Air kencing tersebut. Mungkin Dr. Sinta tidak membersihkan memeknya setelah kencing. Yoga mulai mengamuk dan ingin mengolah sisi atas badan Dr. Sinta .

Bibir Dr. Sinta sekarang jadi mangsa kecupan Yoga dan jari-jemarinya meremas buah dada toge yang padat punya Dr. Sinta. Terlihat pipi Dr. Sinta yang halus dan putih itu beralih menjadi kemerah-merahan kelika Yoga makin mengamuk. Yoga mulai buka baju dan celana jeansnya. Yoga juga melepaskan celana dalamnya dan keluarkan tangkai kontolnya yang sudah lama mengeras. Tangkai kontol sepanjang enam inch itu mengganguk-angguk menanti mangsanya.

“Jangan… tolong jangan teruskan…, saya meminta maaf,” kata Dr. Sinta meminta welas asih.

“Telah telat kau meminta maaf. Saat ini kau rasakanlah kontol yang telah disunat ku ni.” Yoga ketawa kecil.

Yoga mengurut tangkai kontolnya. Helm bundar warna coklat tua itu mengkilap. Menyengaja didekatkan ke muka amoy elok itu… Dr. Sinta tidak menduga tangkai penis pendek dan kecil waktu ia check pekan kemarin dapat tumbuh sampai sebesar tersebut.

“Sekali kau coba kontolku yang sudah disunat ini, kamu akan suka. Merasai kesan dan kepuasannya.”

Yoga terus mengangkangkan Dr. Sinta yang tidak memiliki daya itu lantas terlihat lubang memeknya lebar terbuka dan siap untuk digarapnya. Yoga tidak menanti lama nantinya.. yogapun menusukkan tangkai kontol yang dulu pernah direndahkan si dokter cina ke lubang memek Dr. Sinta yang sempit tersebut. Yoga rasakan kepuasan yang tak terbatas saat tangkai penisnya masuk menerobos ke saat memek sang amoy. Dr. Sinta cuma tutupi wajahnya. “Jleb-jleb-jleb” blebes.. bunyi memek punya Dr. Sinta dipacui Yoga dengan penuh gairah.

Reza yang semula cuma melihat mulai berlaga karena gairahnya ikut juga berkumandang badai, disamping itu karena reza kerap buka situs bokepdo.com, menjadi gairahnya makin brutal. Toket punya wanita cina yang sintal itu diremas-remasinya.

Ketiak licin dokter amoy itu di cium dan dihirupinya. Cukup harum ketiak dokter muda ini. Dr. Sinta kegelian saat lidah Reza mulai bolak-balik pada kulit ketiaknya yang licin.

Yoga melanjutkan laganya. Tangkai kontolnya diambil dari lubang memek Dr. Sinta. Diangkatnya tubuh dokter muda itu dan ditempatkan di lantai. Ditujukan dokter amoy itu agar merayap. Kontolnya yang basah dengan lendir memek Dr. Sinta didorongnya masuk dari belakang. Dr. Sinta cuma sanggup mengeluh. Terayun-ayun toketnya yang bergantung. sekarang mereka lakukan Doggy model

Reza yang memperhatikan saja perilaku Yoga dan Dr. Sinta tidak bisa kembali meredam gairahnya. Celananya dipelorotkan dan kontol kepunyaannya yang sedikit besar dengan punya Yoga berdiri menegang dengan keras. Kontol itu dipaksakankankan masuk ke dalam mulut Dr. Sinta.

“Saat ini hirup kontol yang sudah sunat punyaku. Kelak pasti kau akan rasakan nikmatnya,” usik Reza sekalian arahkan kontolnya yang lebih besar dan panjang itu ke muka Dr. Sinta. Dr. Sinta cuma sanggup menyaksikan tanpa berani menantang.

“Membuka mulutmu dan sedotilah, nantikan apalagi,” perintah Reza dengan suara keras.
Dr. Sinta buka mulut tanpa daya dan memulai mengecapi kepala licin bentuk helm jerman menerobos ke mulutnya. Dr. Sinta mengisap dan mengemut tangkai kontol yang lebih besar sampai Reza mengerang-ngerang kenikmatan.

Makin lama Dr. Sinta sudah keletihan dan cuma sanggup mengikuti saja tindakan Yoga dan Reza kehadapnya. Pada akhirnya Dr. Sinta tidak sanggup bertahan kembali dengan pacuan dari kontol Yoga dan ia juga sudah basah berkeringat karena nyaris klimaks. Mata Dr. Sinta terlihat sangat kuyu dan keletihan sementara buah dadanya menegang tajam karena rasakan orgasme yang sangat luar biasa, wajarlah pertama kali untuknya dientot oleh lelaki yang bersunat. konto yang pernah dia anggap tidak menarik rupanya berasa benar-benar luar biasa.

Pada akhirnya Dr. Sinta klimaks dan air jus memeknya keluar dengan adanya banyak dan terlihat menetes pada lubang memeknya. Pertama kali Dr. Sinta mendapatkan orgasme dari persetubuhannya dengan penis yang sudah disunat. Awalnya rekan lelakinya yang tetap berkulup yang melayaninya ngentot. Mengeluh luar biasa sang amoy elok saat ia alami klimaks. Menggigil tubuhnya rasakan kepuasan yang sangat benar-benar.

Yoga ikut orgasme susul si dokter saat menyaksikan amoy muda yang elok yang dipacunya itu klimaks dan ia meraung kuat dalam orgasme sekalian menembak-nembakkan air kejantannya ke lubang memek Dr. Sinta. Wanita cina itu bisa rasakan cairan panas menimpa kuat ke rongga rahimnya. Pangkal rahimnya terkemut-kemut mengisap benih pria pribumi yang banyak. Mungkin 2 buah zakar punyai Yoga ngecrot disitu kosongkan semua amunisinya.

Reza tidak ketahan kembali saat mulut imut yang hangat itu membelai tangkai penisnya. Reza yang tidak pernah rasakan kengahatan dari wanita tidak bisa tahan lama dan tembakkan air maninya ke mulut Dr. Sinta. Dr. Sinta dengan kurang kuat menelan semua mani dari kontol Reza. Berasa anyir tetapi ditelan .

“Saat ini kau cicipi kontol yang kau nista. Kau katakan tidak ingin kontol yang sunat. bagaimana rasanya?”

“Enaak..” Dr. Sinta menjawab dengan hati malu.

Saat ini Dr. Sinta mengaku tangkai penis pria lokal punya 2 orang ini tambah nikmat dari tangkai rekan lelakinya. Ia sudah salah kira. Dan ia merasa bersalah karena mengejek kontol lelaki ini. Tetapi jika dipikir ada juga maknanya. Ia bisa nikmati tangkai penis yang dipotong kulit penutupnya. Rasanya nikmat. Dr. Sinta mulai berpikiran untuk memerintah rekan lelakinya dikhitan .

Reza dan Yoga kenakan pakaian dan tinggalkan dokter cina itu terbujur kelelahan di lantai.

“Tidak sebelumnya sempat saya rasakan memeknya amoy. Hisapannya tentu hebat, saya sudah tidak tahan.” Reza mengeluhkan perlahan-lahan.

“Kau jangan bersedih. Pekan kedepan kita buat kembali dokter cina tu.”

Yoga dan Reza ketawa berderai dalam mobil. Yoga dan Reza membuat gagasan mereka seterusnya. Apalagi Reza bersikeras ingin nikmati memek punya amoy yang elok tersebut. Ini kali mereka akan ajak seorang sahabat mereka yang ingin merasakan memek amoy yang ketat tersebut. Maklum 2 orang jejaka jones ini tidak pernah merasakan enaknya ngentot. Cuma nyabun dan coli yang mereka mengetahui, itu juga telah berasa nikmat yang tidak terbatas.
Narasi Seks Pemerkosaan Dokter Nakal yang Berlagu

Cerita Lainnya:   Wanita Berkeringat

 

Dokter muda itu tetap terus berceloteh. Yoga berusaha masih tetap cool dengan celotehan pedas tersebut. Jika diikutkan hati, hatinya memang panas direndahkan bergitu. Tetapi karena tubuhnya sakit dan lutut dan sikutnya tengah dibalut perban karena jatuh dari motor karena itu ia ambil sikap diam.

Yoga terpikir kejadian tadi malam saat ia dan beberapa temannya berlomba-lomba balapan motor liar di jalanan malam kota. Nasibnya malang karena terpeleset di kelokan dan tubuhnya terhempas ke jalan aspal yang keras. Tubuh, lutut dan sikunya bengkak dan keluarkan banyak darah. Beruntung helm yang digunakannya tidak lepas masih tetap membuat perlindungan kepalanya, jika tidak kepalanya mungkin dapat bocor.

Dokter amoy, narasi seks dokter, pemerkosaan seorang dokter amoy toge, narasi seks dokter nakal yang berlagu
Narasi Seks Indonesia Yoga memutuskan untuk mendapatkan perawatan dalam suatu klinik dokter umum. Ia malas ke rumah sakit karena beberapa suster di situ pasti mengkritik hobynya tersebut. Tetapi tidak diduganya, di klinik dokter umum ini juga si dokter meyinggung-nyinggung hobynya tersebut. Dokter turunan cina muda itu benar-benar elok dan Toge.. yupzz bahkan juga toket gedenya teramat benar-benar tetap kencang, wajarlah mungkin ia masih perawan. Dokter ini patut menjadi seorang mode, pikir Yoga.

“Duduk, anda sakit apa?” Bertanya dokter muda tersebut.

Yoga jalan perlahan-lahan sekalian melihat ke dinding ada di belakang dokter yang menggunakan pakaian dokter warna putih. Dalam suatu figura kelihatan ijazah dokter ini. Dr. Sinta Angeline Chie.

“Saya sakit di sini dokter,” jawab Yoga malu sekalian memperlihatkan selangkangannya.

“Memang mengapa?” bertanya si dokter.

“Terjepit resleting dokter,” jawab Yoga terputus-putus meredam malu.

“Anda coba membuka celananya dan tiduran di situ,” sekalian tangannya memperlihatkan sebuah tempat tidur kecil yang jadi tempat pemeriksaan.

Yoga buka celana yang digunakannya dan tiduran pada tempat tidur pemeriksaan sama seperti yang ditujukan oleh sang dokter Tionghoa itu.

Dr. Sinta mengecek sekalian memegang tangkai kontol Yoga dengan tangannya yang terbungkus sarung tangan karet.

“Ini salah kamu sendiri. Jika saja kamu tidak buang kulit yang membunteli kepala penismu ini pasti tidak ini jadi.” Dr. Sinta bernada sekalian mengelusi kepala licin kontol Yoga yang lecet.

Yoga berpikir. Apakah salah saya karena saya disunat. Dokter cina ini mempersalahkan saya karena kulit kulupku sudah dibuang.

“Anda tidak tahu kan, kulit kulup berperan membuat perlindungan kepala penis. Jika kulupnya dibuang itu emangnya buat apa?” Dr. Sinta tetap marah-marah.

“Saya sukai wanita-perempuan kalian, kepala mereka ditutup baik. Tetapi saya tidak sukai penis kalian, kulit penutup kepala justru dibuang.”

Yoga benar-benar marah saat kontolnya direndahkan semacam itu oleh si dokter. Tetapi hati geramnya tidak diperlihatkan karena cederanya sedang dicheck. Jika tidak dapat metahan emosi sudah ditembus dokter cina tersebut. Malunya makin jadi saat si pendamping dokter itu senyuman-senyum saat Dr. Sinta terus menerus marah-marah.

“Susi! Jika Suami kamu disunat tidak?”

“Tidak, dokter,” jawab Susi yang terlihat dari performanya asal dari Papua.

“Kamu sukai yang disunat atau tidak disunat?” bertanya Dr. Sinta kembali.

“Saya tidak persoalkan itu dokter. Asal kontol itu dapat bangun lumayan keras dan dapat memberikan kepuasan saya.” Jawab Susi enteng.

Yoga marah. Dokter ni ingin menyembuhkannya yang sedang kesakitan ini atau justru ingin mengobrol dengan pendampingnya.

“Saya jika nikah kelak ingin tentukan yang tidak disunat,” Dr. Sinta berceloteh tanpa rasa malu ke Yoga yang dirawatnya. Atau dokter amoy ini menyengaja ingin menyudutkan Yoga.

“Jika rupanya ia disunat lantas bagaimanakah dokter?” bertanya Susi.

“Saat sebelum dinikahi, saya pasti check kontolnya lebih dahulu. Saya perlu tes keperkasaannya.”

Itil V3
“Dokter tidak jadi masalah jika kelak di waktu malam pertama dokter tidak virgin kembali?”

“Saat ini juga saya sudah tidak virgin.” Oceh mulut tipis dokter muda tersebut.

Yoga cuma diam saja di atas tempat tidur pemeriksaan. Hati marahnya tetap bersisa. Rasa malu dan terhina ada sepanjang dokter bermata sipit itu berceloteh memandang rendah kontol kepunyaannya. Si dokter terus sapu cairan obat ke sisi kepala kontol yang cedera. Yoga merasa pedih saat obat dioleskan. Kesan geli ada juga saat kapas obat merayap di kepala kontolnya.

“Okay, dah usai. kontolmu ini memiliki ukuran kecil sekali. Tidak ada wanita yang menyukai.” Sempat dokter muda ini menyepet Yoga dengan sinis.

Emosi Yoga kembali tersulut baranya api. Bicaranya sich perlahan tetapi dalem… Mungkin jika ia sedang tidak sakit saat itu dokter cina itu akan disetubuhinya. Kata-kata dokter itu mencederai hatinya. Yoga merasa terhina.

“Saya merasa terhina sama dokter haram sialan tersebut. ” Yoga bercerita peristiwa yang menerpanya ke Reza temannya satu minggu sesudah pemeriksaan.

“Lantas saat ini kamu ingin ngapain?” bertanya Reza.

“Saya ingin balas sakit hati, agar ia rasa tangkai kontolku ni,” Yoga tetap simpan kemarahan.

“Kau ingin turut saya?” bertanya Yoga.

“Bolehlah, saya ingin mencoba lubang bool tuch amoy.”

Jam sepuluh malam itu Yoga dan Reza sedang menanti di muka klinik Dr. Sinta. Satu-satu pendamping dokter itu tinggalkan klinik. Sepuluh menit memperhatikan munculah Dr. Sinta. Ia sedang memegang kunci untuk tutup kliniknya. Lantas secara cepat Yoga dan Reza menerobos dan memegang si dokter muda dari belakang. Sekalian mulutnya dibekap tubuh dokter itu didorong masuk ke klinik.

Yoga ditolong Reza menarik dokter amoy itu ke ruangan check pasien. Lampu dihidupkan jelas dan dokter itu dibaringkan di atas tempat tidur untuk mengecek pasien. Yoga keluarkan pisau kecil yang diletakkan dalam kantongnya dan ujungnya dirapatkan ke pipi licin si dokter.

“Jika kamu menjerit pisau ini akan menoreh pipimu yang elok ini.” Yoga memberikan teror ke Dr. Sinta.

“Jika ingin selamat ikutinya saja perintah kami,” ikat Reza.

Dengan penuh ketakutan Dr. Sinta meng ikuti saja teror mereka tanpa berusaha menantang. 2 orang pria lokal yang memiliki badan kekar ini dapat lakukan apapun itu ke dianya. Yoga menggenggam kuat paha Dr. Sinta yang menggunakan rok pendek warna hitam. Dr. Sinta cuma pejamkan matanya saat kancing pakaiannya dicabut satu-satu.. sampai tampaklah toket besar dokter amoy tersebut.

Lantas rok mininya yang warna hitam diangkat jari Yoga keatas. Airmata mulai jatuh keluar kelopak matanya saat Yoga selanjutnya melepaskan rok yang digunakannya itu hingga tampilkan paha dan tangkai kakinya yang sangat putih tetapi memeknya tetap di buntel celana dalam warna krim. Yoga menjilat-jilati paha dokter amoy itu karena terangsang nikmati panorama cantik di hadapannya.

“Pekan kemarin kau mengejek burungku. Kau katakan burung bersunat jelek rupa. Kau katakan kembali burungku kecil, tidak ada wanita ingin. Saat ini saya ingin kau merasai burung punyaku ini.”

Dengan hati yang takut Dr. Sinta mulia terpikir pada lelaki di hadapannya. Dr. Sinta masih ingat pemuda yang mengangkang dan dirawatnya di sini karena kepala penisnya terjepit resleting. Dr. Sinta lantas mulai menyesal kerana sudah mengejek pemuda ini. Tidak diduganya pemuda ini berdendam padanya.

Lantas Dokter sinta diminta berdiri, sesudah berdiri di doronglah dokter sinta ke tembok, sampai dia tersudut di tembok itu kemudian dibukalah pakaian dinas dokter Sinta yang warna putih itu… dan sekarang dokter sinta cuma kenakan Celana Dalamnya yang warna krim, ia cuma dapat pasrah bersender di tembok sekalian tutup wajahnya.

Kenudian dokter sinta kembali di baringkan pada tempat tidur barusan dan Pada akhirnya cuma celana dalam Dr. Sinta yang warna krim itu yang tutupi badan mulusnya. Yoga juga menciumi dari ujungnya kaki sampai hingga ke celana dalam Dr. Sinta.

Mengeliat-geliat lah Dr. Sinta diberlakukan demikian. Yoga selanjutnya menarik turun celana dalam Dr. Sinta dan memperlihatkan gundukan memek putih yang ditutupi dengan bulu-bulu lembut warna hitam dan sangat mennggairahkan.

Yoga juga terus arahkan wajahnya ke sela belahan memek dari Dr. Sinta dan menjilat-jilatnya dengan penuh gairah. Mengeliat-ngeliat Dr. Sinta diberlakukan demikian. Memeknya berasa geli dijilati Yoga. Walaupun juga tidak ada kerelaan tetapi lidah Yoga yang menganiaya kelentitnya membuat gairahnya membara . Sekalian menjilat memek Dr. Sinta, tangan Yoga tidak henti-henti meraba-raba paha dan semua badan Dr. Sinta. Dr. Sinta menjerit-jerit kecil ketika Yoga mengisap biji kelentitnya yang dirasa nikmat. Terangkut-angkat bokong Dr. Sinta meredam masalah tetapi nikmat.

Yoga tidak perduli dengan memek sang wanita sipit yang berbau Air kencing tersebut. Mungkin Dr. Sinta tidak membersihkan memeknya setelah kencing. Yoga mulai mengamuk dan ingin mengolah sisi atas badan Dr. Sinta .

Bibir Dr. Sinta sekarang jadi mangsa kecupan Yoga dan jari-jemarinya meremas buah dada toge yang padat punya Dr. Sinta. Terlihat pipi Dr. Sinta yang halus dan putih itu beralih menjadi kemerah-merahan kelika Yoga makin mengamuk. Yoga mulai buka baju dan celana jeansnya. Yoga juga melepaskan celana dalamnya dan keluarkan tangkai kontolnya yang sudah lama mengeras. Tangkai kontol sepanjang enam inch itu mengganguk-angguk menanti mangsanya.

“Jangan… tolong jangan teruskan…, saya meminta maaf,” kata Dr. Sinta meminta welas asih.

“Telah telat kau meminta maaf. Saat ini kau rasakanlah kontol yang telah disunat ku ni.” Yoga ketawa kecil.

Yoga mengurut tangkai kontolnya. Helm bundar warna coklat tua itu mengkilap. Menyengaja didekatkan ke muka amoy elok itu… Dr. Sinta tidak menduga tangkai penis pendek dan kecil waktu ia check pekan kemarin dapat tumbuh sampai sebesar tersebut.

“Sekali kau coba kontolku yang sudah disunat ini, kamu akan suka. Merasai kesan dan kepuasannya.”

Yoga terus mengangkangkan Dr. Sinta yang tidak memiliki daya itu lantas terlihat lubang memeknya lebar terbuka dan siap untuk digarapnya. Yoga tidak menanti lama nantinya.. yogapun menusukkan tangkai kontol yang dulu pernah direndahkan si dokter cina ke lubang memek Dr. Sinta yang sempit tersebut. Yoga rasakan kepuasan yang tak terbatas saat tangkai penisnya masuk menerobos ke saat memek sang amoy. Dr. Sinta cuma tutupi wajahnya. “Jleb-jleb-jleb” blebes.. bunyi memek punya Dr. Sinta dipacui Yoga dengan penuh gairah.

Reza yang semula cuma melihat mulai berlaga karena gairahnya ikut juga berkumandang badai, disamping itu karena reza kerap buka situs bokepdo.com, menjadi gairahnya makin brutal. Toket punya wanita cina yang sintal itu diremas-remasinya.

Ketiak licin dokter amoy itu di cium dan dihirupinya. Cukup harum ketiak dokter muda ini. Dr. Sinta kegelian saat lidah Reza mulai bolak-balik pada kulit ketiaknya yang licin.

Yoga melanjutkan laganya. Tangkai kontolnya diambil dari lubang memek Dr. Sinta. Diangkatnya tubuh dokter muda itu dan ditempatkan di lantai. Ditujukan dokter amoy itu agar merayap. Kontolnya yang basah dengan lendir memek Dr. Sinta didorongnya masuk dari belakang. Dr. Sinta cuma sanggup mengeluh. Terayun-ayun toketnya yang bergantung. sekarang mereka lakukan Doggy model

Reza yang memperhatikan saja perilaku Yoga dan Dr. Sinta tidak bisa kembali meredam gairahnya. Celananya dipelorotkan dan kontol kepunyaannya yang sedikit besar dengan punya Yoga berdiri menegang dengan keras. Kontol itu dipaksakankankan masuk ke dalam mulut Dr. Sinta.

“Saat ini hirup kontol yang sudah sunat punyaku. Kelak pasti kau akan rasakan nikmatnya,” usik Reza sekalian arahkan kontolnya yang lebih besar dan panjang itu ke muka Dr. Sinta. Dr. Sinta cuma sanggup menyaksikan tanpa berani menantang.

“Membuka mulutmu dan sedotilah, nantikan apalagi,” perintah Reza dengan suara keras.
Dr. Sinta buka mulut tanpa daya dan memulai mengecapi kepala licin bentuk helm jerman menerobos ke mulutnya. Dr. Sinta mengisap dan mengemut tangkai kontol yang lebih besar sampai Reza mengerang-ngerang kenikmatan.

Makin lama Dr. Sinta sudah keletihan dan cuma sanggup mengikuti saja tindakan Yoga dan Reza kehadapnya. Pada akhirnya Dr. Sinta tidak sanggup bertahan kembali dengan pacuan dari kontol Yoga dan ia juga sudah basah berkeringat karena nyaris klimaks. Mata Dr. Sinta terlihat sangat kuyu dan keletihan sementara buah dadanya menegang tajam karena rasakan orgasme yang sangat luar biasa, wajarlah pertama kali untuknya dientot oleh lelaki yang bersunat. konto yang pernah dia anggap tidak menarik rupanya berasa benar-benar luar biasa.

Pada akhirnya Dr. Sinta klimaks dan air jus memeknya keluar dengan adanya banyak dan terlihat menetes pada lubang memeknya. Pertama kali Dr. Sinta mendapatkan orgasme dari persetubuhannya dengan penis yang sudah disunat. Awalnya rekan lelakinya yang tetap berkulup yang melayaninya ngentot. Mengeluh luar biasa sang amoy elok saat ia alami klimaks. Menggigil tubuhnya rasakan kepuasan yang sangat benar-benar.

Yoga ikut orgasme susul si dokter saat menyaksikan amoy muda yang elok yang dipacunya itu klimaks dan ia meraung kuat dalam orgasme sekalian menembak-nembakkan air kejantannya ke lubang memek Dr. Sinta. Wanita cina itu bisa rasakan cairan panas menimpa kuat ke rongga rahimnya. Pangkal rahimnya terkemut-kemut mengisap benih pria pribumi yang banyak. Mungkin 2 buah zakar punyai Yoga ngecrot disitu kosongkan semua amunisinya.

Reza tidak ketahan kembali saat mulut imut yang hangat itu membelai tangkai penisnya. Reza yang tidak pernah rasakan kengahatan dari wanita tidak bisa tahan lama dan tembakkan air maninya ke mulut Dr. Sinta. Dr. Sinta dengan kurang kuat menelan semua mani dari kontol Reza. Berasa anyir tetapi ditelan .

“Saat ini kau cicipi kontol yang kau nista. Kau katakan tidak ingin kontol yang sunat. bagaimana rasanya?”

“Enaak..” Dr. Sinta menjawab dengan hati malu.

Saat ini Dr. Sinta mengaku tangkai penis pria lokal punya 2 orang ini tambah nikmat dari tangkai rekan lelakinya. Ia sudah salah kira. Dan ia merasa bersalah karena mengejek kontol lelaki ini. Tetapi jika dipikir ada juga maknanya. Ia bisa nikmati tangkai penis yang dipotong kulit penutupnya. Rasanya nikmat. Dr. Sinta mulai berpikiran untuk memerintah rekan lelakinya dikhitan .

Reza dan Yoga kenakan pakaian dan tinggalkan dokter cina itu terbujur kelelahan di lantai.

“Tidak sebelumnya sempat saya rasakan memeknya amoy. Hisapannya tentu hebat, saya sudah tidak tahan.” Reza mengeluhkan perlahan-lahan.

“Kau jangan bersedih. Pekan kedepan kita buat kembali dokter cina tu.”

Yoga dan Reza ketawa berderai dalam mobil. Yoga dan Reza membuat gagasan mereka seterusnya. Apalagi Reza bersikeras ingin nikmati memek punya amoy yang elok tersebut. Ini kali mereka akan ajak seorang sahabat mereka yang ingin merasakan memek amoy yang ketat tersebut. Maklum 2 orang jejaka jones ini tidak pernah merasakan enaknya ngentot. Cuma nyabun dan coli yang mereka mengetahui, itu juga telah berasa nikmat yang tidak terbatas.

Category: CERITA SEX
cersex mom cersex digilir cersex ibu tiri cersex dengan ibu cersex ukhti cersex dukun cabul

Related video